Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepala Asosiasi Pariwisata Kota Fujieda Perfektur Shizuoka, Haruki Ezaki mendapat penghargaan dari kepolisian Jepang karena berhasil mengungkap sertifikat palsu yang dibuat mafia Jepang (yakuza) untuk partisipasi membuka toko saat festival kembang api di Fujuieda Agustus lalu.
"Saya ingin membuat pesta/festival kembang api yang dapat membuat setiap orang dapat mengunjungi dengan pikiran tenang bekerja sama dengan baik dengan polisi dan pemerintah," ungkap Ezaki, Jumat (16/11/2019) setelah penganugerahan sertifikat penghargaan dari polisi Shizuoka.
Polisi Perfektur Shizuoka lewat kepalanya, Shinji Yamada menyerahkan sertifikat penghargaan tersebut kemarin di Kantor Polisi Fujieda.
Baca : Kabar Buruk, Pejabat BUMN Ditangkap Densus 88 Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Respons Erick Thohir
Agustus lalu saat penyelenggaraan festival kembang api, semua warung yang dibuka di lokasi pesta kembang api harus menyerahkan sertifikat dan keterangan bahwa mereka bebas bukan anggota yakuza.
Seorang gengster memalsukan sertifikat keanggotaan sebagai anggota asosiasi pariwisata dan akhirnya ketahuan.
Baca: Kakek di Jepang Tak Ditahan Usai Menabrak 2 Orang Hingga Tewas, Siapa Orang Kuat di Baliknya?
Baca: Ternyata Bos Nissan Carlos Ghosn Menolak Pembuatan Mobil Khusus Kaisar Jepang
Baca: Tempat Ritual Kaisar Jepang 957 Juta Yen, Daijokyu Akan Dibuka Umum Lalu Dihancurkan
Anggaran rumah tangga asosiasi dan dokumen yang diserahkan dengan jelas menyatakan peserta harus bukan anggota gangster.
Dengan demikian anggota gengster tersebut jelas melakukan tindak pidana pemalsuan dan tidak memiliki hak untuk membuka toko.
Polisi langsung menangkap yakuza tersebut.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in