Adapun lisensi instruktur yang diperoleh Hifny saat ini sudah termasuk komplet.
Pria kelahiran 1968 itu memiliki lisensi airlines transport pilot License, Commercial Pilot, Private Pilot, Certified Flight Instructor, Instrument Instructor, Multi Engine Instructor, Certified Advanced, Instrument Instructor, dan CTP ATP graduated course.
Ketatnya kualifikasi, kata dia, akan berdampak pada meningkatnya jumlah lulusan berkualitas dari sekolah penerbangan.
"Kalau flying school di Amerika misalnya, yang masuk (ikut pendidikan) 15 orang, yang keluar (lulus pendidikan) paling hanya 5 orang. Ini yang membuat aviation di sini justru shortage akan pilot. Dari apa yang saya riset dan pelajari, kondisi ini justru berbeda di Indonesia, di mana yang masuk 10, yang keluar juga 10 tetapi sulit diterima di airlines," kata Hifny.
Alumnus Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 ini meyakini, jika silabus pendidikan penerbangan di Indonesia sudah setara dengan apa yang diterapkan Federal Aviation Administration (FAA/regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat), maka lulusan penerbang akan 'link and match' dengan angka kebutuhan dan kualifikasi yang diminta airlines.
"Satu catatan lagi, jika sudah melewati standar FAA, lulusan pilot itu bisa diterima di manapun di dunia," katanya.
Capt Hifny Andy Assegaf Jadi Pilot Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Chief Pilot CASR 141 FAA
Siap Transfer Ilmu Buat Indonesia
Dari pengalamannya melatih calon-calon pilot di Amerika, Hifny mengatakan, para siswa calon penerbang dari Indonesia sejatinya tak kalah berkualitas dari calon pilot dari negara lain, termasuk dari Eropa dan Amerika.
Sebagai informasi, siswa yang dilatih Hifny berasal dari 43 negara di seluruh dunia.
"Jika prosedural pendidikannya sudah dipenuhi secara baik dengan kualifikasi yang diterapkan FAA, saya meyakini lulusan pilot baru tak akan kesulitan memenuhi standar jam terbang dan diterima di maskapai," kata dia.
Lalu, apakah Hifny bersedia dipanggil pulang untuk menerapkan standarisasi FAA ke dunia aviasi khususnya pendidikan sekolah pilot di Indonesia.
"Of course. Bagaimanapun saya sebagai warga negara, tentu akan membantu semaksimal mungkin, the best i can. Jadi apa yang saya ketahui dan pelajari selama 24 tahun di dunia aviasi Amerika, soal standarisasi, kualifikasi, kurikulum, silabus agar bisa meningkatkan kualitas lulusan pilot, utamanya kualitas sekolah penerbangan itu sendiri, saya bersedia mentransformnya jika dibutuhkan," kata pemegang Gold Seal Flight Instructor dari FAA serta sertifikat Airline Transport Pilot License (ATPL) untuk pesawat CRJ 900 dan ERJ 145 itu.
Capt Hifny Andy Assegaf Jadi Pilot Indonesia Pertama Peraih Sertifikat Chief Pilot CASR 141 FAA