Menurut Zulkarnain di tahun tersebut, wilayah Xinjian sudah tertutup. Akses masuk ke wilayah Xinjian dibatasi oleh pemerintah China.
"Xinjian sudah dibatasi, kalau orang dari negeri lain tidak boleh, dari masyarakat negeri sendiri boleh," lanjutnya.
Zulkarnain melanjutkan, dulunya Xinjian merupakan bagian dari negara Turkistan.
Kemudian Turkistan pecah menjadi dua, Turkistan Barat dan Turkistan Timur.
Baca: Kasus Kekerasan Hewan 3 Bulan Terakhir yang Buat Heboh, dari Kucing Dicekoki Ciu hingga Digantung
"Turkistan Barat merdeka dan pernah di jajah Mongol dan China,"
"Sedangkan Turkistan Timur di ambil alih dan diubah menjadi Xinjian," ujar Zulkarnain.
Zulkarnain menilai beralihnya Turkistan Timur menjadi Xinjian merupakan bentuk penjajahan China.
Ini juga pernah dilakukan saat China mengambil wilayah Tibet.
Akibatnya jumlah musim di kawasan tersebut (Xinjian) terus berkurang.
"Dulu mayoritas 80 persen orang islam," tegas Zulkarnain.
Saat ini, berdasarkan pengakuan Zulkarnain 60 persen penduduk Xinjian berasal dari luar wilayah.
Ditanya soal aksi kekerasan kepada masyarakat muslim Xinjian, Zulkarnain membenarkan hal tersebut.
Infomasi terkait dengan kekejaman pemerintah China ia peroleh dari jamah-jamah haji dan umrah dari negara China.