Artinya, uang Ghosn di 194 negara tak akan bisa disentuh oleh pemiliknya sendiri dan Ghosn akan kehabisan dana.
Bukan hanya itu saja, ternyata pemerintah Lebanon kini menyiapkan akan menuntut Ghosn karena pernah memasuki negara Israel.
Lebanon dan Israel adalah dua kubu yang bertentangan.
Memasuki Israel sebagai warga negara Lebanon dianggap sebagai pengkhianatan.
"Oleh karena itu Ghosn akan menghadapi tuntutan tersebut dan setidaknya akan mengalami kesulitan cash flow di Lebanon sebagai "negaranya" sendiri," lanjutnya.
Penjara maksimal 15 tahun di Jepang sudah menunggu Ghosn dan diperkirakan kalau kembali ke Jepang akan kena hukuman tersebut.
Baca: Pelajar Perempuan Sempat Melihat Mantan Bos Nissan Jepang Carlos Ghosn Sebelum Kabur ke Lebanon
Baca: Gubernur Kotaro Nagasaki Deklarasikan Yamanashi Jepang Sebagai Perfektur Wine
Sementara itu Ghosn kemarin dalam pernyataannya kepada pers membantah keterlibatan keluarganya dalam proses kaburnya dia dari Jepang.
"Tidak ada anggota keluarga saya yang terlibat dalam proses kepergian saya dari Jepang," tulisnya kepada para wartawan.
Kabur ke Lebanon
Sebelumnya diberitakan, Carlos Ghosn (65) ternyata berada di Lebanon sejak 30 Desember dengan private jet.
"Ghosn telah meninggalkan Jepang dengan uang jaminan cukup besar," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (31/12/2019).
Pengadilan Distrik Tokyo telah melarang Ghosn bepergian ke luar negeri namun dengan syarat jaminan, dan kondisinya tidak berubah.
Pengacara Junichiro Hironaka, hanya mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada yang perlu dikatakan.
Ghosn didakwa melanggar Undang-Undang Perusahaan (penyalahgunaan khusus).