News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Vs Amerika Memanas

Hubungan Iran dan Amerika Memanas, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan Pasukan Quds Iran, Qasel Soleimani (kiri) dan Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan).(twitter.com/ur_khamenei)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) memanas akibat tewasnya Jenderal Iran Qasem Soleimani.

Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan memanasnya hubungan Iran dan Amerika tidak akan berdampak terhadap gangguan keamanan di Indonesia.

Al Chaidar kelompok-kelompok Iran yang ada di Indonesia tidak akan melakukan tindakan yang bersifat teroris karena tidak memiliki motif teologis yang kuat.

Berbeda dengan kelompok Sunni yang memiliki motif teologis yang kuat.

"Kelompok-kelompok yang berasal dari Iran umumnya beraliran Syiah dan mereka umumnya tidak militan seperti kelompok-kelompok Sunni," kata Al Chaidar saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/1/2019).

Baca: Pengakuan Sule, Lina Sulit Dihubungi Setelah Menikah, Teddy Justru Singgung Soal Emas Rp 250 Juta

Minta semua pihak menahan diri

Terbunuhnya Jenderal Iran Qassem Soleimani karena serangan rudal Amerika Serikat, Jumat (3/1/2020), memicu kemarahan besar Tehran.

Kabar tersebut kemudian memunculkan perang dunia ketiga sebagai trending topic di media sosial.

Terkait hal itu, Indonesia menyerukan semua pihak menahan diri agar tidak memperburuk situasi yang ada.

Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun, Minggu (5/1/2019).

"Indonesia prihatin dengan eskalasi situasi yang terjadi di Irak. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi," tulis rilis tersebut.

 

Baca: 52 Target Siap Dihancurkan Trump Bila Iran Menyerang AS

Pemerintah juga menghimbau warga negara Indonesia (WNI) di Irak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.

Jika memerlukan informasi atau bantuan, WNI dapat menghubungi Hotline KBRI Baghdad +9647500365228.

Tercatat ada sekitar 850 WNI tinggal di Irak, yang sebagian besar merupakan mahasiswa, pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI, maupun WNI yang menikah dengan warga lokal.

Baca: Makin Panas, Tentara AS Serang Milisi Irak Dukungan Iran di Utara Baghdad

Selain itu KBRI Tehran juga mengeluarkan sejumlah imbuan bagi WNI dan diaspora yang berada di Irak, satu di antaranya adalah mengimbau WNI agar menghindari tempat-tempat kerumunan massal atau rawan serta berpotensi timbulnya konflik, atau wilayah yang rawan sasaran serangan.

Warga Amerika ditarik keluar dari Irak

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini