TRIBUNNEWS.COM - Memanasnya hubungan Iran dan Amerika Serikat ditanggapi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.
Retno Marsudi akan dikabarkan bertemu Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia dan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Senin (6/1/2020) sore.
Dilansir Kompas.com, melalui keduanya, Retno Marsudi berharap kedua negara menahan diri atas konflik yang tengah terjadi.
"Saya akan melakukan pertemuan dengan Dubes Iran dan secara terpisah dengan Dubes Amerika untuk menyampaikan pesan harapan Indonesia," kata Menlu Retno selepas rapat kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Retno menyebut kedua pihak harus menahan diri agar tak terjadi ekskalasi di Timur Tengah.
Diketahui, hubungan Iran dan Amerika Serikat memanas setelah kematian jenderal top Iran Qasem Soleimani.
Pemimpin pasukan al-Quds Iran itu tewas setelah menjadi target serangan udara AS di Bandara Internasional Baghdad, Jumat (3/1/2020), bersama Abu Mahdi al-Muhandis.
Bahkan, Iran secara terang-terangan menunjuk 35 orang Amerika Serikat sebagai target utama balas dendam.
Dikabarkan Iran sudah melakukan sejumlah serangan kepada Amerika, baik di dalam dan di luar negeri sebagai rentetan upaya balas dendam yang dilakukan.
Satu di antaranya adalah penembakan roket di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad dan pangkalan udara yang banyak terdapat pasukan Amerika.
Menanggapi hal ini, Trump mengatakan, pasukannya akan menyerang 52 target dengan sangat cepat dan keras jika benar balas dendam dilakukan di AS.
Melalui cuitan yang ia buat di akun @RealDonaldTrump, ia menyatakan, akan melakukan serangan balik yang lebih keras jika Iran kembali menyerang Amerika.
Bendera Merah
Iran pun merespons kejadian tersebut dengan mengibarkan bendera merah di atas Masjid Jamkaran, di Kota Suci Syiah Qom, Iran.