Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Reynhard Sinaga pernah berkeinginan untuk mengajukan status pengungsi di Inggris.
Seorang teman dekat Rey, sapaan akrab Reynhard Sinaga, yang tinggal di Gay Village Manchester Inggris mengungkapkan hal itu.
Dilansir dari TheGuardian.com, hal tersebut dilakukan karena Reynhard seorang gay (penyuka sesama lelaki) dan dia tidak ingin menetap di Indonesia.
"Saya ingat bagaimana seseorang dari gereja membantu Rey Sinaga mencoba melamar status pengungsi dengan alasan ia tidak bisa menjadi gay di Indonesia," kata sahabat Rey yang enggan disebut namanya tersebut.
Baca : Nasib Korban Usai Dirudapaksa, Isi Chat WA Reynhard Sinaga Dibeber, Hakim yang Baca Sampai Merinding
Baca: Tanggapan UI Dikaitkan dengan Kasus Reynhard Sinaga
Baca: Cerita Sahabat: Reynhard Sinaga Seperti Tak Pernah Kehabisan Uang untuk Keluar Malam atau Liburan
Namun permintaan tersebut akhirnya tidak diterima, tetapi Reynhard akhirnya berhasil memperpanjang masa tinggalnya di Inggris dengan menambah gelar PhD-nya.
"Dia berusaha menghindari kembali ke Indonesia dan satu cara untuk menghindari itu adalah tetap menjadi siswa selamanya," kata teman fotografinya.
Reynhard Sinaga menempuh pendidikan di Universitas Manchester sejak bulan Agustus tahun 2007 untuk gelar MA dalam sosiologi.
Kemudian pada Agustus 2012 ia mulai belajar di Universitas Leeds untuk gelar PhD dalam geografi manusia, yang tidak pernah diselesaikannya.
"Dia mengajukan tesisnya, berjudul "Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari di antara pria gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester," pada Agustus 2016, tetapi gagal dan dia diberi waktu untuk melakukan koreksi," katanya.
Selain itu, seorang wanita yang mengenalnya dengan baik sampai tahun 2013 mengatakan Reynhard Sinaga menganggap dirinya sebagai "Peter Pan."
"Dia terlihat lebih muda dari usianya dan bertindak sebagai narsis dan agak naif untuk segalanya," tuturnya.
Buah bibir di Inggris