TRIBUNNEWS.COM - Polemik antara Amerika Serikat dan Iran kian memanas.
Konflik tersebut memicu kekhawatiran akan terjadinya perang dunia ketiga.
Kali ini pada Rabu (8/1/2020), giliran Iran menyerang dengan puluhan rudal ke pasukan militer AS di Irak.
Hal itu buntut dari kematian Jenderal Qassem Soleimani seorang elite Garda Revolusi Iran.
Jenderal Qassem tewas dalam serangan Amerika Serikat yang meluncurkan rudal dari drone tempurnya.
Setelah kematian tersebut, Garda Revolusi Iran sudah memeringatkan untuk meluncurkan serangan balasan.
Akhirnya, Iran menembakkan sebanyak 22 rudal dan mengklaim menewaskan 80 orang Amerika.
Melansir dari Al Jazeera, klaim tersebut berasal dari Televisi pemerintah Iran.
Mereka mengklaim setidaknya 80 "teroris Amerika" tewas dalam serangan yang melibatkan 15 rudal.
Sayangnya, klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Pasalnya televisi pemerintah Iran tidak memberikan bukti bagaimana memperoleh informasi itu.
Militer Irak juga mengatakan tidak ada korban di antara pasukannya.
Begitupun dengan negara lain yang memiliki pasukan dalam pangkalan militer tersebut.
Menurut laporan, Jerman, Polandia, Norwegia, dan Denmark mengatakan tidak satu pun tentaranya yang ditempatkan di Irak terluka atau terbunuh.