News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Vs Amerika Memanas

Tandingi Donald Trump, Pejabat Tinggi Iran Posting Gambar Bendera Iran Setelah Serangan Balasan

Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump dan postingan gambar bendera Iran sebagai aksi tandingan.

TRIBUNNEWS.COM - Pascaserangan balasan Iran terhadap pangkalan militer AS di Irak, Rabu (8/11/2020) dini hari, Saeed Jalili, seorang perwakilan dari pemimpin tertinggi untuk Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran memposting gambar bendera Iran di akun Twitternya.

Saeed memposting gambar bendera Iran di akun Twitter pribadinya, @DrSaeedJalili, Rabu pukul 6.53.

Ia tidak memberikan keterangan apapun pada postingannya tersebut.

Saeed Jalili, seorang penasihat utama pemimpin tertinggi di Iran memposting gambar bendera Iran di akun twitternya. (twitter/@DrSaeedJalili)

Apa yang dilakukan petinggi Iran itu seakan merupakan aksi tandingan atas sikap Presiden AS Donald Trump yang mempostingan gambar bendera Amerika Serikat di akun Twitternya setelah kabar kematian Jenderal Iran, Qasem Soleimani.

Trump mengunggah foto bendera AS itu pada 3 Januari 2020. 

Saat itu, Trump juga tidak memberikan keterangan apapun pada postingannya. 

Trump mengunggah foto bendera AS pascatewasnya Komandan Pasukan Elit Iran, Qasem Soleimani (twitter/@realDonaldTrump)

Serangan Balasan Iran ke AS

Iran akhirnya melakukan serangan balasan terhadap Amerika Serikat, Rabu (8/1/2020).

Serangan balasan ini buntut dari tewasnya Komandan Pasukan Elit Iran, Qasem Soleimani.

Hingga berita ini ditulis, terdapat dua pangkalan AS yang dihujani rudal.

Dikutip dari The Guardian, lebih dari 12 rudal ditembakkan Iran ke dua pangkalan militer AS di Irak dalam serangan pertama.

Iran Saat melakukan ujicoba rudal jelajah di Laut Oman (FOTO: EPA-EFE)

Dua pangkalan AS di Irak yang diserang yakni pangkalan udara al-Asad di Provinsi Anbar dan pangkalan Erbil di Irak utara.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), di mana Soleimani menjadi anggotanya, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pasukan udaranya telah melakukan serangan dengan menggunakan puluhan rudal balistik ke pangkalan militer Al Assad sebagai balas dendam kematian Soleimani.

Situs-situs berita Iran menunjukkan rekaman video rudal diluncurkan ke langit malam.

Pihak Pentagon pun membenarkan adanya serangan ini.

Juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham mengatakan saat ini Presiden Donald Trump telah memberikan arahan atas serangan balasan Iran.

"Kami menyadari laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," ujarnya.

Stephanie Grisham melanjurkan, pangkalan-pangkalan AS telah siaga tinggi dan akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi pasukan dan mitra AS.

“Ketika kami mengevaluasi situasi dan respons kami, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan personel, mitra, dan sekutu AS di kawasan ini. Karena sifat situasi yang dinamis, kami akan terus memberikan pembaruan saat tersedia," katanya.

Dikutip dari TribunJogja yang mengutip Sputniknews, Rabu pagi ini mengutip sumber mereka di lapangan dan Tasnim News Agency menyebut ada sekurangnya 5 rudal menghantam sasaran.

Belum diketahui dampak serangan ini.

Diberitakan sebelumnya, Qasem Soleimani, Kepala Pasukan Quds Garda Republik Iran tewas akibat serangan rudal di Bandara Baghdad, Kamis (2/1/2020).

Pembunuhan dilakukan militer AS atas perintah Presiden Donald Trump. Kematian Qasem menyulut kemarahan Iran dan Irak.

Iran bertekad membalas serangan ini menggunakan segala cara. Parlemen dan pemerintah Irak memutuskan mengusir pasukan AS dan sekutunya dari negara itu.

Jerman lebih awal menarik kontingen mereka di Irak. Prajurit Jerman yang bertugas sebagai instruktur ditarik ke Yordania dan Kuwait.

Swedia, Denmark, dan Latvia juga melakukan hal sama mengingat perkembangan situasi yang tidak kondusif di Irak.

Sebaliknya, Pentagon mengirimkan 3.000 prajurit Lintas Udara 82 dari Fort Bragg, North Carolina menuju Kuwait.

Sebagian dikirim ke Lebanon, guna melindungi Kedubes AS di negara yang sebagian dikuasai kelompok Hezbollah Lebanon.

Menyusul reaksi kemarahan Iran, Presiden Trump mengeluarkan serangkaian ancaman serangan lebih kuat ke 52 sasaran penting di Iran, termasuk situs warisan budaya dunia.

Menlu Mike Pompeo dalam pernyataan terbarunya menegaskan, keputusan AS melenyapkan Qasem Soleimani memiliki dasar kuat.

Meski begitu, kalangan Kongres AS menyatakan, Trump tidak melalui proses konstitusional, meminta persetujuan Kongres atas keputusan eksekutifnya membunuh Qasem.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Gelombang Kedua Serangan Rudal Iran Hantam Pangkalan AS di Taji, Utara Baghdad"

(Tribunnews.com/Daryono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini