TRIBUNNEWS.COM, AS - Ada bukti yang mengindikasikan rudal Iran telah menembak jatuh pesawat penumpang milik maskapai Ukraina.
Dan kemungkinan karena kesalahan.
"Ini menguatkan pentingnya investigasi menyeluruh. Warga Kanada punya sejumlah pertanyaan dan mereka berhak mendapat jawaban," papar Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau kemarin.
Bagaimanapun, lanjut Trudeau, masih terlalu dini untuk menyalahkan atau menarik kesimpulan.
Trudeau juga menolak menjabarkan rincian bukti yang dia maksud.
Sebanyak 176 penumpang dan awak wafat saat pesawat maskapai Ukrainian International Airlines jenis Boeing 737-800 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Teheran menuju Kiev, Ukraina.
Di antara para korban, terdapat 63 warga Kanada di dalam pesawat yang sejatinya menuju Toronto, Kanada, setelah transit di Kiev.
Pejabat AS Curiga
Sejumlah media Amerika Serikat, yang mengutip para pejabat AS, melaporkan bahwa Iran secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina dekat Teheran pada Rabu (08/01), sehingga menyebabkan seluruh penumpang dan awak meninggal dunia.
Beberapa pejabat AS, sebagaimana dikutip CBS, meyakini bahwa pesawat itu dihantam oleh rudal.
Sebelumnya, pemerintah Ukraina mengaku tengah menyelidiki apakah sebuah serangan rudal menembak jatuh pesawat tersebut, namun kepala badan penerbangan sipil Iran menyebut kemungkinan rudal menghantam pesawat "mustahil secara sains".
Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan udara Amerika di Irak, sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
CBS News mengutip sejumlah sumber intelijen AS yang mengatakan sebuah satelit mendeteksi "kedipan" infra merah peluncuran dua rudal, disusul kemudian oleh kedipan ledakan.