News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Vs Amerika Memanas

Demo Buntut Iran Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Donald Trump Mendukung, Khamenei Diminta Mundur

Penulis: Miftah Salis
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iran ajak pihak luar baik Boeing, Ukraina, dan lainnya untuk investigasi dan membuka kotak hitam atas insiden jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines

TRIBUNNEWS.COM- Aksi demo menjadi buntut dari insiden penembakan tak sengaja dilakukan Iran membuat pesawat Ukraina jatuh.

Demo pun mendapat dukungan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dalam aksi unjuk rasa, demonstran juga meminta Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, untuk mundur dari jabatannya.

Setelah sempat mengelak, Iran akhirnya mengakui telah menembak pesawat Ukraina secara tak sengaja pada Rabu (8/1/2020) pagi.

Pejabat setempat Iran, termasuk Presiden Iran Hassan Rouhani telah meminta maaf dan menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban.

Hassan Rouhani juga berjanji akan menuntut semua orang yang bersalah dalam insiden tersebut.

"Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan yang menghancurkan ini ... Pikiran dan doa saya ditujukan kepada semua keluarga yang berkabung."

"Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, (11/1/2020), mengutip dari Fars News Agency.

Setidaknya total 167 penumpang dan 9 kru tewas dalam insiden tersebut.

Kesalahan Iran dengan menembak tak sengaja pesawat Ukraina memicu kemaran bagi warganya.

Pejabat AS umumkan sebab jatuhnya pesawat Ukraina Airlines jenis Boeing 737 karena Iran. (Ilustrasi: Ukraina Airlines). (Wikimedia)

Mengutip dari BBC.com, ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan di ibukota Iran, Teheran.

Mereka mencoba melampiaskan kemarahannya pada para pejabat yang disebut sebagai pembohong.

Protes terjadi di luar dua universitas yakni Sharif dan Amir Kabir, pada Sabtu (11/1/2020).

Awalnya, protes dilakukan guna menghormati para korban, namun berubah tidak kondusif.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini