Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuntut Iran memberikan "kejelasan penuh " kepada Kanada terkait penembakan pesawat Ukraina yang menewaskan semua 176 kapal, termasuk 63 warga negara Kanada.
Pesawat Ukraina itu ditembak jatuh oleh Iran di dekat Parand, pinggiran barat daya ibukota Tehran, sesaat setelah lepas landas, pada Rabu (8/1/2020) lalu.
Hal itu disampaikan Justin Trudeau langsung kepada Presiden Iran Hassan Rouhani dalam sambungan telepon, pada Sabtu (11/1/2020).
Baca: Kecelakaan Pesawat Ukraina di Iran, Presiden Hassan Rouhani Bersumpah Menuntut Pihak yang Bersalah
Baca: Mantan Intelijen Indonesia Jelaskan Alasan Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina: Bukan Pertama Kali
Baca: Isu Perang Dunia 3 Jadi Sorotan Publik Dunia, Iran Ungkap Siap Tembakkan Hingga Ribuan Rudal
Sebelumnya pada hari yang sama, Presiden Iran mengatakan keliru menembak jatuh pesawat Ukraina tersebut.
Pada konferensi pers televisi, Trudeau mengaku mengatakan kepada Rouhani, pengakuan itu "langkah penting " tapi "lebih banyak langkah lain harus diambil."
"Investigasi menyeluruh dan lengkap harus dilakukan," ujarnya.
"Kita perlu kejelasan penuh tentang bagaimana tragedi yang mengerikan itu bisa terjadi. "
"Iran harus bertanggung jawab penuh," tegas Trudeau.
Baca: Iran Akhirnya Akui Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina: Ada Faktor Human Error
Ia juga bersikeras mendesak Rouhani memberikan izin Kanada bisa ikut serta dalam penyelidikan.
"Tiga anggota tim dari cepat penyebaran Kanada sedang dalam perjalanan ke Iran dan harus sudah berada di sana dalam beberapa jam untuk mendukung keluarga korban dari Kanada," kata Trudeau.
"Anggota tambahan terdiri dua penyelidik transportasi dan 10 perwakilan konsuler akan menyusul untuk membantu melakukan identifikasi korban," katanya.
Selain itu kata dia, Iran sedang bekerja untuk memberikan visa.
Oleh Comte Ottawa disebutkan, dari 57 warga negara Kanada yang menjadi korban, banyak dari mereka berkewarganegaraan ganda Iran.