Selain Iran dan Kanada, ada juga korban dari Ukraina, Swedia, Afghanistan dan Inggris.
Presiden Rouhani : Iran Bertanggung Jawab
Presiden Iran Hassan Rouhani, menyatakan Iran sangat bersedih atas peristiwa jatuhnya pesawat milik Ukraina yang menewaskan 176 orang.
"Iran sangat sedih dengan kesalahan bencana ini dan saya, atas nama Republik Islam Iran, menyatakan belasungkawa mendalam saya kepada keluarga para korban bencana yang menyakitkan ini," kata dia seperti dilansir dari kantor AFP, Sabtu (11/1/2020).
Ia menambahkan, semua badan yang relevan akan mengambil tindakan
untuk memastikan kompensasi untuk keluarga korban.
"Kejadian menyakitkan ini bukan masalah yang bisa diatasi dengan mudah," lanjut Rouhani.
Rouhani mengatakan, para pelaku juga akan dihukum dan dituntut sesuai kesalahan.
Ia berharap, kejadian tragis tersebut pernahl lagi terjadi.
"Kesalahan yang tidak termaafkan ini akan dituntut," tegasnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, sebelumnya menuntut Iran bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat dan membayar kompensasi.
Pesawat itu jatuh di dekat Parand, pinggiran barat daya ibukota Tehran, sesaat setelah lepas landas, pada Rabu (8/1).
Menurut Flighradar24 Flight Tracker, pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan 752 dijadwalkan lepas landas pukul 5:15 waktu Tehran menuju Bandara Internasional Boryspil di ibukota Ukraina, Kyiv.
Pesawat membawa 176 orang yang terdiri dari 167 penumpang dan 9 awak pesawat.
Data menunjukan, 82 penumpang merupakan warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jermab dan tiga warga Inggris. (AFP/Channel News Asia)