Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Otoritas penerbangan Filipina menghentikan penerbangan dan menutup bandara utama di ibu kota, sampai pemberitahuan lebih lanjut, menyusul gunung Taal erupsi pada Minggu sore waktu setempat, Minggu (12/1/2020).
Dilansir dari AFP, Senin (13/1/2020), kolom abu besar yang dimuntahkan gunung berapi aktif itu membuat penerbangan ke dan dari Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) di ibu kota harus ditangguhkan.
"Letusan berbahaya bisa terjadi dalam beberapa jam hingga berhari-hari", kata badan seismologi negara itu.
Hari ini, Filipina menetapkan status waspada pada letusan eksplosif gunung berapi di selatan Manila.
Baca: 6 Bandara Paling Misterius di Dunia, Jangan Tersesat saat di Bandara Internasional Chicago OHare
Gunung berapi Taal, merupakan objek wisata populer yang terletak di tengah danau yang indah, di Pulau Luzon atau berjarak 82km dari Manila.
Ribuan orang yang tinggal di dekatnya dievakuasi dari rumah mereka.
"Saya khawatir itu akan meletus. Saya harus berdoa," kata Eduardo Carino, pekerja di sebuah hotel dekat gunung berapi kepada AFP.
Awalnya pihak berwenang menghentikan penerbangan di NAIA selama beberapa jam pada Minggu kemarin, tetapi kemudian status dinaikan dan penangguhan penerbangan harus dilanjutkan.
Terlepas dari abu, beberapa partikel berdiameter 6,4 cm (2,5 inci), lebih besar dari bola golf, dilaporkan jatuh di daerah sekitar danau, di Senin pagi, akibat gempa vulkanik yang terjadi 52 kali.