TRIBUNNEWS.COM - Keinginan Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk memiliki kehidupan keluarga normal, memainkan peran besar dalam keputusan keduanya untuk mundur dari Kerajaan Inggris.
Keinginan tersebut semakin menguat setelah Archie lahir pada 6 Mei 2019, lalu.
Dikutip Tribunnews dari People, sebuah sumber istana mengatakan, kelahiran Archie berarti Harry dan Meghan harus siap 'menekan tombol nuklir' alias mengambil keputusan besar.
Disisi lain, renggangnya hubungan antara Pangeran Harry dan Pangeran William bermula ketika sang adik masih berpacaran dengan Meghan.
Saat itu, William memperingatkan Harry mengenai 'pergerakannya' yang terlalu cepat dengan Meghan Markle.
Baca: Isi Surat Ratu Elizabeth II soal Harry dan Meghan Markle Mundur dari Kerajaan, Beri Persetujuan
Baca: Dugaan Penyebab Harry dan Meghan Markle Mundur dari Kerajaan Inggris, Ratu Tak Pajang Foto Mereka
Sumber lain mengatakan, hubungan Harry dan William lebih kompleks ketimbang bayangan orang-orang keduanya akan saling bekerja sama.
"Saat Meghan datang dan dia tertarik membuat perubahan, dia (Harry, red) menyambutnya," ujar seorang teman.
"Saat Archie lahir, fokus Harry dan Meghan kemudian bergeser menjadi 'melakukan hal benar untuk keluarga'," imbuh teman lainnya.
Diketahui, Duke dan Duchess of Sussex ini mengumumkan mundur sebagai bangsawan senior Kerajaan Inggris melalui Instagram resmi mereka pada Rabu (8/1/2020).
Dalam pernyataan tersebut, keduanya mengatakan ingin mandiri secara finansial.
Tak hanya itu, Harry dan Meghan juga mengungkapkan mereka akan mengukir peran baru yang progresif dalam lembaga istana.
Meski rinciannya masih dalam tahap pengerahaan, orang tua Archie ini ingin fokus pada tujuan mereka sendiri dan masih mendukung istana serta kerajaan.