TRIBUNNEWS.COM- Anus seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun tertusuk sikat toilet sepanjang 10 sentimeter.
Akibatnya, usus si bocah rusak sampai mengalami infeksi perut.
Peristiwa tersebut terjadi saat si bocah mandi lalu tidak sengaja terpeleset.
Seorang anak laki-laki dari Kota Nantong, Provinsi Jiangsu, China mengalami kejadian yang miris.
Dirinya jatuh terpeleset saat sedang mandi.
Nasib malang kembali menimpanya setelah sikat toilet yang digantungkan di dinding kamar mandi menusuk anusnya.
Pegangan dari sikat toilet tersebut menusuk anus si bocah hingga membuatnya luka parah.
Mengutip dari World of Buzz, gagang sikat sepanjang 10 sentimeter tersebut membuat korban mengalami kerusakan pada usunya.
Akibatnya kerusakan tersebut, kotoran dalam usus keluar sampai ke rongga perut.
Hal ini membuat si bocah mengalami infeksi.
Tak hanya itu, si bocah juga mengalami gejala seperti sakit perut, sering muntah, demam tinggi, bahkan syok.
Saluran usus si bocah pecah hingga membuat tinjanya masuk ke dalam rongga perut melalui celah.
Korban dilarikan ke IGD RS Kesehatan Ibu dan Anak Nanjing oleh orang tuanya.
Saat dilarikan ke rumah sakit, si bocah berada dalam kondisi kritis.
Mengutip dari China Press, peristiwa tersebut terjadi pada pagi hari di bulan Desember.
Kondisi si bocah membuatnya harus mendapat tindakan operasi sesegera mungkin.
Menurut seorang dokter yang menangani, Zhang Youbo, laparoskopi dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi perut si korban.
Zhang Youbu terkejut melihat sejumlah tinja yang telah mencemari rongga panggul si korban.
"Selama operasi, kami menggunakan laparoskopi untuk menyelidiki dan menemukan bahwa situasinya lebih seriu daripada yang kami perkirakan."
"Karena ada sejumlah besar tinja di rongga perut, terutama rongga panggul, yang telah secara serius mencemari rongga panggul."
"Lokasi perforasi tidak terlihat sama sekali," katanya.
Laparoskopi juga dilakukan untuk menemukan lesi sesegera mungkin guna dibersihkan secepatnya.
Zhang Youbu menyebut, kerusakan terjadi lebih dari setengah dubur si bocah.
"Pada saat itu, lokasi cedera dubur hampir ditranseksi. Dan itu rusak lebih dari setengahnya," tambahnya.
Guna menghindari adanya infeksi ulang, dokter lalu membuat fistula usus pada si bocah.
Untuk sementara waktu, si bocah harus buang air besar di dinding perut.
Bocah laki-laki 12 tahun tersebut berhasil diselamatkan oleh 10 staf medis setelah menjalani operasi selama 4 jam.
Seusai operasi, si bocah sempat mengalami demam hingga 40 derajat celsius.
Kondisi si bocah berangsur membaik setelah tiga hari perawatan.
Ia kemudian diperbolehkan pulang setelah kondisinya pulih, pada awal Januari 2020.
Dokter kemudian menjadwalkan si bocah kembali menjalani operasi dalam tiga bulan lagi.
Operasi tersebut dilakukan untuk mengembalikan buang air besar di anus yang normal.
(Tribunnews.com/Miftah)