TRIBUNNEWS.COM - Peneliti di China menyebut orang pertama yang terinfeksi oleh virus Corona diketahui belum pernah mengunjungi pasar ikan Huanan, Wuhan, pasar yang diyakini sebagai awal mula penyebaran Virus Corona.
Laporan para peneliti itu disampaikan dalam jurnal kesehatan The Lancet pada Jumat, kemarin.
Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (25/1/2020), para peneliti yang tujuh orang di antaranya bekerja di RS Jinyintan Wuhan menyatakan gejala penyakit akibat virus Cornona dilaporkan pertama kali pada 1 Desember 2019.
Hal itu jauh lebih awal dari pengumuman pemerintah tentang penyebaran Virus Corona pada 31 Desember 2019.
Berdasarkan laporan para peneliti, pasien pertama virus Corona tidak memilki catatan bepergian ke pasar ikan Huanan yang telah ditutup sejak 1 Januari 2020 karena adanya kekhawatiran penyebaran virus.
Timbulnya virus Corona dikaitkan dengan perdagangan hewan liar di pasar tersebut.
Menurut para peneliti, keluarga pasien yang pertama terkena virus Corona itu juga tidak ada yang mengalami demam atau gejala pernafasan.
Disimpulkan juga, tidak ada hubungan epidemiologis antara pasien pertama dan kasus infeksi selanjutnya.
Para peneliti menganalisa dari data 41 pasien dengan infeksi Corona hingga 2 Januari 2020.
Enam dari 41 pasien itu telah meninggal.
Para peneliti mencatat rekam medis menunjukkan pasien terserang penyakit menyerupai sindrom pernafasan akut yang parah.
Barulah pasien pertama yang meninggal akibat virus Corona diketahui sering datang ke pasar Ikan Huanana sebelum ia dirawat di rumah sakit.
Lima hari setelah adanya gejala, istri pasien yang meninggal, seorang wanita berusia 53 tahun yang tidak memiliki riwayat kunjungan ke pasar Ikan Huanan ternyata mengalami pneumonia dan di rawat di ruang isolasi.
Tidak adanya hubungan langsung dengan pasar ikan Huanan, menjadi salah satu indikasi penularan virus Corona dari manusia ke manusia.