TRIBUNNEWS.COM - Virus corona mewabah. Pemerintah China dilaporkan mengirim 1.230 dokter dan perawat dari seantero negeri untuk membantu menangkal penyebaran virus tersebut.
Otoritas negara maupun perusahaan swasta bahu membahu memerangi patogen yang berawal dari Wuhan, kota di Provinsi Hubei, sejak akhir 2019.
Rumah sakit seantero Wuhan begitu sesak dengan banjir pasien yang terinfeksi virus corona, demikian dilaporkan SCMP Sabtu (25/1/2020).
Dokter pun dilaporkan mulai frustrasi karena mereka tidak mendapat dukungan seperti yang diharapkan, baik dari personel maupun persediaan medis.
Baca: Kata Pakar Medis Ini, Virus Corona Bisa Menular Lewat Mata
Baca: Apakah virus corona bisa disembuhkan? Ini Penjelasan Dokter
Baca: Wabah Virus Corona: Warga Ibaratkan Suasana Wuhan seperti Kiamat, RS Kewalahan Layani Pasien
Namun, Komisi Nasional China (NHC) merespons dengan menyatakan, mereka mengirim enam tim medis, total berisi 1.230 dokter dan perawat, ke Hubei.
Tiga tim yang berasal dari Shanghai, Guangdong, maupun pasukan bersenjata sudah sampai di Hubei. Meski, tak dijelaskan apakah mereka bagian dari enam tim yang disiapkan.
Baca: Korban Tewas Virus Corona Capai 41 Orang di China, Kualitas Obat yang Disediakan Dipertanyakan
Salah satu yang diberangkatkan adalah Chen Dechang, tim medis dari Rumah Sakit Ruijin Shanghai. Dia menuturkan penting adanya tambahan personel di lapangan.
"Kami bisa membantu menangani lebih banyak pasien yang berada dalam keadaan darurat jika berada di garis depan," papar Chen.
Otoritas Shanghai juga mengirim 81 unit alat penyokong kehidupan ECMO (extracorporeal membrane oxygenation) ke Rumah Sakit Jinyintan, salah satu fasilitas di Wuhan.
Dalam laporan SCMP, teknik ECMO adalah menghilangkan karbondioksida dari darah pasien sebelum dipompa kembali ke dalam tubuh.
Berdasarkan laporan media lokal Thepaper.cn, teknik tersebut sudah dipergunakan kepada satu pasien yang kritis di Rumah Sakit Universitas Wuhan Zhongnan.
Meski, laporan itu tidak menyatakan seberapa efektif pengobatan ECMO yang digunakan untuk meningkatkan persentase pemulihan penderita virus corona.
Kemudian dari Guangdong, dikirimkan 42 dokter dan 93 perawat setelah staf medis, baik aktif atau mantan, di Universitas Medis Selatan Guangzhou, melayangkan petisi.
Sebagai informasi, staf medis dari Universitas Selatan Guangdong membantu menangkal Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2002-2003.