"Nanti akan dikabari 1-2 minggu sebelum masuk," terang Aris.
Dalam sambungannya, Aris juga membantah jika mahasiswa Indonesia di kampus Central China Normal University dikurung dan tidak boleh keluar.
Mereka masih diperlolehkan melakukan aktivitas di luar kampus, namun dengan beberapa catatan.
"Sejak tanggal 23 pun bukan kita dilarang untuk keluar, kita hanya diimbau menghindari keramaian-keramaian."
"Terus pakai masker dan perlindungan, yang melindungi bagian pernapasan. Mulai tanggal 23, kampus sudah ngasih masker dan hand sanitizer," lanjut Aris.
Selain itu, setiap harinya mahasiswa-mahasiswa ini diwajibkan untuk melaporkan suhu tubuh mereka.
Aris mengatakan Central China Normal University sendiri berada di pusat Kota Wuhan.
Di pusat kota tersebut sendiri ada dua kampus lainnya, yaitu Wuhan University dan Wuhan Nikung University
"Dan Semua ada anak Indonesianya," ujar Aris.
Baca: EKSKLUSIF WNI di China Ungkap Kondisi Terkini, Mengaku Orang Tua Khawatir dan Berikan Pesan
Bantuan dari KBRI
Aris menjelaskan, sejak Senin (27/1/2020), bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok telah didistribusikan.
"Logistik dari KBRI sudah distribusikan, tapi karena untuk ditribusi fisik sulit, ditribusinya lewat pendanaan."
"Pendanaan sudah mulai dikasih, temen-temen mulai belanja juga," tuturnya.