TRIBUNNEWS.COM - Pada awal Januari 2020 lalu, Pesawat Ukraina International Airline ditembak jatuh dekat Teheran saat lepas landas menuju Kiev.
Sebelumnya, Iran mengakui militernya keliru menembakkan rudal ke pesawat Ukraina itu.
Akibat dari insiden tersebut, diketahui 176 penumpang dan awak pesawat tewas.
Diberitakan CBSNEWS, rekaman audio yang berisi percakapan antara pengawas lalu lintas udara Iran dan pilot menunjukan pihak berwenang segera mengetahui ada rudal dibidikan pada pesawat tersebut.
Terkait bocornya audio tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengakui keaslian rekaman itu dalam sebuah siaran saluran televisi Ukraina, Minggu malam (2/2/2020).
Di Teheran, Senin (3/2/2020) Kepala Tim Investigasi Iran, Hassan Rezaeifar mengakui rekaman audio itu sah dan telah diserahkan kepada para pejabat Ukraina.
Transkrip rekaman tersebut diterbitkan saluran TV Ukraina +1.
Audio rekaman itu memuat percakapan pengawas lalu lintas udara dengan pilot yang dilaporkan menerbangkan Fokker 100 untuk Aseman Airline Iran dari kota Shiraz di Iran Selatan ke Teheran.
"Serangkaian lampu, seperti, ya itu adalah rudal, apa terjadi sesuatu?," kata pilot ke menara pengawas.
"Tidak. Berapa mil? Di mana?," tanya pengawas lalu lintas.
Pilot menuturkan ia melihat cahaya di Bandar Udara Payam, dekat tempat rudal anti-pesawat Torl M-1 Guard diluncurkan.
Sementara itu, pengawas lalu lintas udara mengatakan tidak ada laporan masuk kepada mereka.
Namun, dalam percakapan sang pilot bersikeras.
"Itu adalah cahaya rudal," kata pilot.