Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Belum semua Warga Negara Malaysia di Wuhan, China berhasil dipulangkan, Selasa (4/2/2020).
Sebanyak 34 warga Malaysia masih terdampar di Wuhan setelah gagal sampai ke bandara di Wuhan tepat waktu, untuk ikut penerbangan khusus kembali ke Malaysia Selasa (4/2/2020).
The Star melaporkan, mereka telat karena masalah logistik dan ketidakmampuan untuk menemukan transportasi ke Bandar Udara Internasional Tienhe, Wuhan.
Penerbangan khusus berangkat dari Bandara Wuhan pada pukul 01.26 dan tiba di di Malaysia pada pukul 05.57 waktu setempat.
"Menurut Kementerian Luar Negeri, sejumlah warga Malaysia yang seharusnya berada dalam penerbangan tidak dapat meninggalkan Wuhan karena masalah logistik," jelas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma) dalam pernyataannya.
"Alasan utama adalah mereka berada di luar kota Wuhan dan sulit untuk mendapatkan transportasi ke kota atau Bandara," demikian pernyataan Nadma.
Dilaporkan pada Senin (3/2/2020), rencananya misi pemerintah Malaysia di Wuhan akan mengevakuasi 167 warga dan anggota keluarganya.
Baca: 238 WNI Asal Wuhan Jalani Pemeriksaan Suhu Tubuhnya Minimal 2 Kali Sehari
Namun, hanya 133 orang yang berada dalam penerbangan khusus, yang terdiri dari 107 warga Malaysia dan keluarganya, serta 12 awak pesawat, delapan relawan kemanusiaan dan personil misi bencana (HADR) dan enam perwira dari Kedutaan besar Malaysia di Beijing.
Baca: 11 Dokter Spesialis Pantau Kondisi Kesehatan 238 WNI dari Wuhan
Dilaporkan Pesawat khusus khusus AirAsia yang dipakai pemerintah Malaysia mendarat di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada Selasa (4/2/2020).
Penerbangan khusus ini mengangkut 107 orang, terdiri dari 88 Warga Negara Malaysia dan 19 warga negara asing yang adalah pasangan dan anak mereka.
Juga dalam penerbangan khusus yang berangkat Bandara Internasional Tianhe Wuhan ada enam pejabat dari Kedutaan besar Malaysia di Beijing, delapan perwira misi dan 12 anggota kru penerbangan.
Jadi total yang ada di dalam pesawat adalah 133 orang.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail mengatakan semua warga dari Wuhan diizinkan untuk naik ke pesawat setelah menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pemerintah China.