News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Vs Amerika Memanas

Soal Penyelidikan Pesawat Ukraina dan Kebocoran Audio, Iran Sebut Tetap Kerja Sama dengan Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752, yang jatuh di dekat Bandara Teheran pada Rabu (8/2/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Tim Investigasi Iran, Hassan Rezaeifar buka suara terkait penyelidikan Pesawat Ukraiana International Airlines yang ditembak jatuh tak jauh dari Teheran.

Soal peristiwa tersebut, Iran menyatakan akan terus bekerja sama dengan Ukraina dan negara-negara lain.

Meskipun rekaman audio komunikasi bocor dan menjadi berita utama di seluruh dunia.

Dikutip dari CBC, rekaman audio yang memperdengarkan percakapan antara menara bandara di Teheran dan seorang pilot pesawat lain.

Pesawat tersebut yakni Pesawat Aseman Airlines dengan nomor penerbangan No. 3768 yang waktu kejadian terbang cukup dekat dengan Teheran.

Pada Senin (3/2/2020) media Iran melaporkan pihak Iran tidak akan berbagi bukti dengan Ukraina karena rekaman audio tersebut bocor.

Langkah tersebut lantas menimbulkan pernyataan tentang akses Kanada ke penyelidikan akan terpengaruh?

Dalam e-mail konfirmasi yang diterima CBC NEWS, penyelidik Iran menyatakan tidak ada kesulitan ke depannya dalam kasus ini.

"Ukraine Investigation Authority (NBAAI) mengkonfirmasi kepada kami bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab untuk mempublikasikan file audio PS752 baru-baru ini," kata Hassan Rezaeifar.

"Jadi tidak ada masalah untuk bekerja dengan mereka," tuturnya.

"Kami telah bekerja sama dengan semua negara yang terlibat berdasarkan 'Lampiran 13' pada Konvensi International Civil Aviation Organization (ICAO) dan melanjutkan kerja sama kami," terangnya.

Tampak puing-puing pesawat Ukraina yang jatuh di Iran. (IRNA)

PBB Tekan Iran Atas Permintaan Kanada

Dikabarkan, Kanada tidak percaya kepada Iran terkait keahlian dalam mempelajari rekaman data penerbangan.

Khususnya rekaman data dari Pesawat Ukraina International Airlines dengan kode penerbangan PS752.

Terkait hal ini, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk penerbangan sipil mengirim surat ke Iran atas permintaan Kanada.

Diketahui Kanada meminta PBB untuk menekan penyelidikan Iran dan mempercepat analisis isi kotak hitam penerbangan PS752 tersebut.

Apabila dalam proses analisa kotak hitam itu masih memerlukan waktu yang lama, Kanada meminta Iran untuk meminta bantuan negara lain yang bisa melakukannya.

Kecelakaan pesawat Ukraina itu menewaskan 176 orang, 57 di antaranya merupakan warga Kanada.

Menteri Perhubungan (Menhub) Marc Garneau buka suara terkait permintaan Kanada kepada PBB itu.

"Kami ingin kotak hitam dianalisis sesegera mungkin," kata Garneau yang dikutipd ari CBC.

"Sudah hampir empat minggu," tegasnya.

Menteri Perhubungan Marc Garneau: "Iran memulai dengan pijakan yang sangat baik. Kami membutuhkan mereka untuk melanjutkan pijakan itu." (Adrian Wyld / Canadian Press)

Marc Garneau meminta PBB untuk mencari tahu apakah Iran mengikuti prosedur internasional dalam melaksanakan penyelidikan kecelakaan pesawat Ukraina tersebut.

Dikonfirmasi oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) kepada CBC News, saat ini tengah mencari laporan terkait Iran yang tidak mematuhi konvensi.

"Presiden Dewan kami menyampaikan dalam surat kepada Otoritas Penerbangan Sipil Iran untuk memberikan konfirmasi terkait masalah ini," kata Juru Bicara ICAO Anthony Philbin.

Rekaman Audio

Audio rekaman itu memuat percakapan pengawas lalu lintas udara dengan pilot yang dilaporkan menerbangkan Fokker 100 untuk Aseman Airline Iran dari kota Shiraz di Iran Selatan ke Teheran.

"Serangkaian lampu, seperti, ya itu adalah rudal, apa terjadi sesuatu?," kata pilot ke menara pengawas.

"Tidak. Berapa mil? Di mana?," tanya pengawas lalu lintas.

Diwartakan Tribunnews sebelumnya, pilot menuturkan ia melihat cahaya di Bandar Udara Payam, dekat tempat rudal anti-pesawat Torl M-1 Guard diluncurkan.

Sementara itu, pengawas lalu lintas udara mengatakan tidak ada laporan masuk kepada mereka.

Namun, dalam percakapan sang pilot bersikeras.

"Itu adalah cahaya rudal," kata pilot.

"Apakah kamu tidak melihat sesuatu lagi?," tanya petugas.

"Itu adalah ledakan. Kami melihat cahaya yang sangat besar di sana, saya tidak benar-benar tahu apa itu," tutur pilot.

Merespon laporan tersebut, pengawas lalu lintas udara lantas mencoba melakukan kontak dengan pesawat Ukraina tetapi tidak berhasil.

Diberitakan, informasi radar pelacakan penerbangan yang dapat diakses publik ini menunjukan, Pesawat Aseman Airlines dengan nomor penerbangan No. 3768 cukup dekat dengan Teheran untuk melihat ledakan tersebut.

Rute penerbangan pesawat Ukraina dengan nomor penerbangan PS752 jatuh setelah lepas landas dari Teheran pada hari Rabu, yang menewaskan 176 orang di dalamnya. (BBC)

Dikutip CBS NEWS, disebutkan pejabat Iran seharusnya segera memiliki akses ke rekaman audio kontrol lalu lintas udara.

Zelensky mengatakan, rekaman tersebut menunjukan bahwa Iran tahu sejak awal bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal.

"Rekaman itu, memang menunjukkan bahwa pihak Iran tahu sejak awal bahwa pesawat kami ditembak jatuh oleh rudal, mereka sadar akan ini pada saat penembakan," terang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sementara itu, pihak berwenang Iran mengutuk publikasi audio rekaman itu sebagai tindakan tidak profesional.

Pihak Iran mengatakan audio rekaman itu merupakan laporan rahasia.

"Tindakan oleh Ukraina ini membuat kami tidak ingin memberi mereka bukti lagi," kata Kepala Penyelidik Iran, Hassan Rezaifar.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini