Menteri Kesehatan Katsunobu Kato menuturkan, pihaknya kini tengah berkoordinasi bagaimana cara memperluas pemeriksaan, maupun cara mereka diperiksa setelah lepas dari karantina.
Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa tindakan diagnosa di kapal pesiar tidak boleh melewati masa karantina yang disepakati.
"Periode melebihi 19 Februari bakal dilakukan bagi mereka yang berhubungan secara dekat dengan pasien terbaru," ujar WHO di Twitter.
Kabar kemungkinan adanya kasus infeksi baru menimbulkan keresahan. Salah satu penumpang bernama Yardley Wong mengaku dia "stres dan sangat cemas".
"Saya harus menangis untuk melewati kecemasan ini," ujarnya. Ada juga penumpang yang membagikan momen mendapatkan suplai medis baru seperti masker.
Di luar kasus infeksi di kapal pesiar, terdapat 26 pasien virus corona di Jepang, di mana sebagian merupakan warga yang dievakuasi dari Wuhan.
Kota di Provinsi Hubei tersebut merupakan wilayah asal penyebaran virus yang hingga saat ini, sudah membunuh 908 orang di China.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "135 dari 3.700 Orang di Kapal Pesiar Jepang Positif Terinfeksi Virus Corona''