TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 135 dari 3.700 orang di kapal pesiar Jepang positif terinfeksi virus corona setelah 65 kasus baru terkonfirmasi.
Diamond Princess dikarantina sejak pekan lalu setelah seorang penumpang yang turun di Hong Kong menunjukkan infeksi 2019-nCov.
Baca: Rio Reifan Divonis Penjara, Henny Mona Ingat Ucapan Ibunya yang Sarankan untuk Pisah
"Hasil tes dari 103 orang telah keluar, di mana 65 di antaranya positif terkena virus corona baru ini," kata Kementerian Kesehatan Jepang.
Baca: Istri Napi yang Selundupkan Sabu-sabu ke Rutan Solo Akui Pernah Lakukan Penyelundupan
Kementerian tidak memberikan dari negara mana saja ke-65 penderita baru dari total 135 orang yang terkena di kapal pesiar tersebut.
Dilansir AFP Senin (10/2/2020), pemerintah menyatakan mereka bakal terus melakukan tes terhadap penumpang dan awak kabin jika "diperlukan".
Sementara operator menyebut ada 66 kasus baru. Kebanyakan adalah warga Jepang. Sisanya berasal dari Ukraina, Inggris, maupun Australia.
Ketika Diamond Princess pertama bersandar, otoritas langsung melakukan pemeriksaan terhadap 300 orang, dan mengevakuasi mereka yang positif ke fasilitas medis.
Dalam beberapa hari terakhir, pemeriksaan diperkecil dengan lingkup yang menunjukkan gejala atau menjalin kontak dengan pasien terdahulu.
Mereka yang masih di dalam kapal diminta terus berada dalam kabinnya, dengan sesekali diizinkan pergi ke luar ke dek terbuka.
Selama di luar, mereka diminta terus mengenakan masker, menjaga jarak, dan secara teratur diukur suhu tubuhnya oleh petugas.
Kapal tersebut diperkirakan bakal terus dikarantina hingga 19 Februari mendatang, tepat 14 hari sesuai dengan masa inkubasi virus.
"Stress dan sangat cemas"
Karantina itu membuat kehidupan penumpang tidak nyaman. Sebab, mereka harus berada di ruangan
kurang ventilasi, dengan beberapa ada yang membutuhkan bantuan medis.
Kementerian kesehatan pada Senin menyatakan, terdapat 600 orang yang butuh penanganan medis, dengan setengahnya sudah dicukupi saat akhir pekan.
Menteri Kesehatan Katsunobu Kato menuturkan, pihaknya kini tengah berkoordinasi bagaimana cara memperluas pemeriksaan, maupun cara mereka diperiksa setelah lepas dari karantina.
Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa tindakan diagnosa di kapal pesiar tidak boleh melewati masa karantina yang disepakati.
"Periode melebihi 19 Februari bakal dilakukan bagi mereka yang berhubungan secara dekat dengan pasien terbaru," ujar WHO di Twitter.
Kabar kemungkinan adanya kasus infeksi baru menimbulkan keresahan. Salah satu penumpang bernama Yardley Wong mengaku dia "stres dan sangat cemas".
"Saya harus menangis untuk melewati kecemasan ini," ujarnya. Ada juga penumpang yang membagikan momen mendapatkan suplai medis baru seperti masker.
Di luar kasus infeksi di kapal pesiar, terdapat 26 pasien virus corona di Jepang, di mana sebagian merupakan warga yang dievakuasi dari Wuhan.
Kota di Provinsi Hubei tersebut merupakan wilayah asal penyebaran virus yang hingga saat ini, sudah membunuh 908 orang di China.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "135 dari 3.700 Orang di Kapal Pesiar Jepang Positif Terinfeksi Virus Corona''