News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bandar Casino di Makau Rugi Besar Sejak Mewabahnya Viruss Corona

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MAKAU - Beberapa perusahaan kasino di Makau telah merinci kerugian yang mereka alami pasca menutup sementara kasinonya selama mewabahnya virus corona di China.

Kasino SJM Holdings Ltd. pun memastikan bahwa krisis memang tengah dihadapi pusat perjudian terbesar di dunia itu.

Karena perusahaan ini telah menutup kasinonya selama 15 hari untuk menahan penyebaran virus corona.

Sementara Wynn Resorts Ltd. mengatakan pada 6 Februari lalu bahwa kasino mereka di Makau yang biasa menyumbang sekitar 75 persen dari total pemasukannya, turun USD 2,5 juta dalam sehari.

Baca: Kesaksian Pengasuh Anak Karen Pooroe saat Mandikan Jenazah: Jatuh dari Lantai 6, Tak Ada yang Patah

Baca: Update Bursa Transfer Liga 1 2020: Osvaldo Haay ke Persija hingga Titus Bonai Balikan ke Borneo FC

Baca: Brad Pitt Raih Piala Oscar 2020 dalam Nominasi Actor In A Supporting Role

Sedangkan Melco Resorts & Entertainment Ltd. menyampaikan bahwa mereka akan mundur dari kesepakatan senilai USD 1,2 miliar untuk mengambil 20 persen saham di Crown Resorts Ltd. Australia dan akan meninjau kembali semua investasi non-inti tahun ini.

Dikutip dari laman Bloomberg, Senin (10/2/2020), secara keseluruhan, Fitch Ratings memprediksi bahwa krisis tersebut dapat menghapus aliran kas sebesar USD 3,3 miliar untuk enam operator Kasino di Makau ini.

Termasuk Wynn, Melco dan dua perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat (AS), serta bisnis yang berada di wilayah China, tepatnya di seberang Hong Kong yakni Las Vegas Sands Corp. dan MGM Resorts International.

Namun demikian, berapa besar kerugian yang dialami perusahaan-perusahaan kasino tersebut tergantung pada berapa lama waktu yang dibutuhkan pemerintah China mengendalikan virus mematikan itu.

Pemasukan USD 36 miliar di Makau selama ini sangat bergantung pada pengunjung China.

Perlu diketahui, selama liburan Tahun Baru Imlek pada awal 2020, industri pariwisata di Makau pun mengalami penurunan drastis sekitar 80 persen dan angka ini belum termasuk penutupan sementara kasino-kasino itu.

Seperti yang disampaikan Pendiri Pacific Intermediary Co., U lo Hung.

Pacific Intermediary Co., merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan jasa pengaturan perjalanan wisata, penyediaan kredit, serta permainan judi tingkat tinggi di China.

"Sangat menyakitkan mengetahui bahwa kita masih perlu membayar staf dan biaya tetap lainnya, meskipun kasino sedang tutup sementara," kata Hung.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini