TRIBUNNEWS.COM - Seorang pengemudi di Inggris tewas, ketika sebuah pohon menimpa mobilnya di ruas jalan A33 di tengah badai.
Kejadian ini terjadi saat Badai Ciara mencapai puncak keganasannya.
Dikutip dari Mirror.co.uk, pria berusia 58 tahun itu tengah berkendara dari Winchester, ke rumahnya di Micheldever, Hants.
Kecelakaan itu terjadi, sekira pukul 16.00 waktu Inggris, Minggu (9/2/2020).
Saat itu angin berkekuatan lebih dari 60 meter per jam, sehingga bisa menumbangkan sebuah pohon ke arah mobilnya.
Jalan itu kini ditutup untuk sementara, sembari menunggu layanan darurat sampai ke tempat kejadian.
Pria malang itu dinyatakan meninggal langsung di tempat kejadian.
Polisi berusaha mencari saksi mata dalam musibah tersebut.
Selain itu, pihak berwajib juga meminta pengemudi lain yang saat itu berlalu lalang di lokasi kejadian untuk menghubungi polisi.
Ini dilakukan untuk memeriksa dashcam milik mereka.
Siapa tahu, kamera yang terpasang pada dashboard mobil itu, sempat merekam kejadian mengerikan yang dialami pria tersebut.
"Kami sedang menyelidiki kematian seorang pria yang tewas karena tertimpa pohon."
"Lokasi kejadiannya di ruas jalan A33, pada Minggu (9/2/2020)," jelas Juru Bicara Kepolisian Hampshire.
"Pria 58 tahun itu, mengendarai Mercedesnya dari Winchester ke Micheldever, saat pohon itu tumbang sekitar pukul 4 sore."
Identitas pengemudi itu sampai saat ini masih dirahasiakan.
Namun, kerabat dan keluarganya telah dihubungi kepolisian.
Empat kru pemadam kebakaran juga dikirim ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Daerah Hampshire memang sangat terpengaruh, adanya Badai Ciara ini.
Di sana banyak pohon-pohon besar, sehingga pohon tersebut akhirnya ditebang untuk mengantisipasi pohon tumbang.
Kerusakan Lain Selama Badai Ciara Menyerang Inggris
Badai Ciara adalah badai terbesar yang melanda Inggris sejak 1987.
Kerusakan yang disebabkan badai ini, menyebabkan pembatalan penerbangan, batalnya pertandingan sepakbola setelah pemerintah memberikan tanda kuning atau waspada.
Badai Ciara melanda Inggris dengan angin berkecepatan 100 meter per jam.
Badai ini menyebabkan banjir besar dan banyak kekacauan di Britania Raya ini.
Hampir 138.000 rumah tidak dialiri listrik, karena hujan yang mengguyur secara intens sebulan ini dikutip dari Mirror.co.uk.
Ratusan jadwal penerbangan dibatalkan dan lainnya dialihkan ke Jerman.
Ini dikarenakan, kondisi cuaca yaitu hujan lebat disertai angin yang kencang.
Salah satu pesawat dari British Airlines (BA) terpaksa menyatakan keadaan darurat dan meminta izin untuk mendarat di Lyon, Prancis.
Di Pride of Hull, ratusan penumpang kapal feri P&O terdampar di laut selama berjam-jam karena tidak bisa berlabuh.
Ini terjadi sesaat setelah ombak setinggi 50 kaki menghantam bibir pantai.
Badai Ciara turut melumpuhkan stasiun kereta api.
Akibatnya ribuan penumpang yang saat itu akan berangkat kerja, harus menunggu atau mencari alternatif transportasi lain.
Badan Klimatologi di Inggris, Met Office, mempertahankan status kuning untuk gambaran angin yang sedang berhembus ke Inggris.
Angin itu disinyalir, akan membawa badai yang menyebabkan angin kencang, hujan lebat, salju dan es.
Cuaca ekstrim ini dapat mengakibatkan gangguan di berbagai daerah.
Sebelumnya, penumpang kereta api telah diperingatkan untuk memeriksa tiketnya, apakah ada pembatalan atau tidak sebelum mereka berangkat.
Lantaran, pada Minggu (9/2/2020) lalu, banyak kerusakan terjadi di sekitar perlintasan kereta api.
Pohon-pohon tumbang di tengah rel kereta, dan puing-puingnya memenuhi perlintasan.
Tanda kuning, untuk angin yang berhembus dari Selatan, diberlakukan antara pukul 10.00 sampai 17.00 waktu Inggris Raya, pada Senin (10/2/2020).
Menurut peramal cuaca, di beberapa daerah akan terjadi badai salju.
Badai salju itu bisa mengakibatkan tumpukan salju setinggi 20 centimeter.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)