Badan kesehatan global itu mengungkapkan bahwa mereka memfokuskan upayanya pada sembilan negara bagian yang memiliki pelabuhan masuk, baik melalui udara atau air, termasuk Lagos, Kano, Cross River, Akwa Ibom, Port Harcourt, Enugu, Delta dan negara-negara Bayelsa dan Abuja, yang katanya adalah prioritas utamanya saat ini.
Petugas Teknis, Program Kesehatan dan Darurat WHO, Dr. Dhamari Naidoo, mengatakan kepada wartawan bahwa organisasi itu bekerja keras untuk mengidentifikasi titik-titik isolasi dan fasilitas perawatan di negara-negara yang berisiko tinggi.
Baca: Status Indonesia Negatif dari Virus Corona Justru Memicu Pertanyaan, Begini Tanggapan Kemenkes
Dia berkata: “Ini adalah fasilitas baru, tetapi kami bekerja untuk menyediakan peralatan dan sumber daya manusia."
“Kami juga berupaya memperkuat pengawasan kami di pelabuhan masuk, penyaringan suhu, dan pengamatan visual. Maskapai juga telah diinformasikan dan akan ada formulir perjalanan yang akan didistribusikan, sehingga kami dapat memantau wisatawan yang datang dari Tiongkok."
“Dalam hal kapasitas diagnostik, Lab Referensi Nasional di Gaduwa, Abuja, telah beroperasi pada akhir pekan ini dan secara resmi diumumkan oleh NCDC. Kami saat ini sedang bekerja dengan Lagos University Teaching Hospital (LUTH) untuk membangun dan menjalankannya akhir pekan ini. Kami akan memiliki lebih banyak laboratorium diagnostik di dalam negeri, menandakan bahwa mereka siap untuk menguji," terangnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)