Hal itu karena kurangnya transparansi Kaukus dan aturan yang rumit.
Baca: Facebook dan Twitter Menolak Permintaan Nancy Pelosi untuk Menghapus Video Donald Trump yang Diedit
Baca: Rocky Gerung Bandingkan Penghinaan Wali Kota Surabaya Risma dengan Presiden AS Donald Trump
Kaukus Iowa banyak menerima kritik, satu di antaranya yakni mantan calon presiden dari Partai Demokrat, Julian Castro.
Julian Castro menyebut kurangnya keragaman Iowa menjadi faktor penghambat.
Masih dikutip dari ABC News, Partai Demokrat Iowa awalnya mengusulkan untuk menggunakan Kaukus virtual.
Tetapi usulan itu ditolak oleh Komite Nasional Demokrat pada Agustus 2019.
Partai kemudian beralih menggunakan aplikasi pelaporan dan kaukus satelit.
Sebagai wakil rakyat, setelah terjadi kekacauan Kaukus Iowa 2020, Troy Price tidak pernah salah-menyalahkan.
Bahkan, Ketua Komite Nasional Demokrat Tom Perez mengkritik kaukus itu.
"Saya sangat kecewa dengan komentar ketua," kata Troy Price menanggapi.
Diberitakan New York Post, sebuah kehancuran sistem disebabkan oleh aplikasi yang dirancang buruk melihat hasil tertunda selama berhari-hari.
Membuat Bernie Sanders dan Pete Buttigieg menyatakan kemenangan.
Dilansir dari ABC News, pengunduran diri Troy Price berlaku setelah ketua sementara dipilih pada 15 Februari 2020.
"Siapa pun yang terpilih akan mengawasi selesainya proses recanvass dan recount dan memulai proses penyembuhan partai kami," tulis Price.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)