TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian akibat virus corona yang telah menyerang di seluruh dunia, menunjukkan aktivitas barunya.
Terhitung pada Minggu (16/2/2020) pagi, Provinsi Hubei, China melaporkan 139 kematian baru akibat virus corona.
Selain kematian, terdapat juga kasus baru yang telah dikonfirmasi sebanyak 1.843 kasus, dengan 1.548 kasus di Ibu Kota Wuhan.
Pada Sabtu kemarin, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, WHO mendesak masyarakat internasional untuk membuat tanggapan mereka terhadap virus corona.
Baca: Menkes Terawan Salahkan Masyarakat Beli Masker Redam Virus Corona, Sudjiwo Tedjo Balas Sindir Buzzer
Baca: Yakin Tak Terinfeksi Virus Corona, Keluarga Jemput di Bandara Tanpa Masker
"Ini bukan pekerjaan untuk menteri kesehatan saja. Itu membutuhkan pendekatan seluruh pemerintah," ujar Tedros dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich, seperti yang dikutip dari South China Morning Post.
"Pendekatan itu harus koheren dan terkoordinasi, dipandu oleh bukti dan prioritas kesehatan masyarakat," tambahnya.
Tedros kembali memuji China dengan mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah negara tersebut, sangat menggembirakan.
"China telah membeli waktu dunia. Kami tidak tahu berapa banyak waktu," ujarnya.
Baca: Sudah 8 Korban Terinfeksi Virus Corona di Tokyo Jepang
Baca: Wuhan Masih Diteror Virus Corona, Muncul Virus Baru di Nigeria Lebih Mematikan, Maut Setelah 48 Jam
"Kami didorong di luar China, kami belum melihat transmisi masyarakat luas," katanya.
Di luar Daratan China, jumlah korban tewas akibat virus corona tetap pada angka empat sejak Sabtu kemarin.
Menkes RI Tanggapi Harga Masker Tinggi
Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto merasa tidak heran dengan melambungnya harga masker di Indonesia.
Ia menilai harga masker mengalami lonjakan karena diburu masyarakat, setelah munculnya virus Corona.
Terawan pun justru menyalahkan orang-orang yang membeli masker.