"Setiap kali Anda menghadapi krisis, Anda tidak tahu apa-apa," ungkapnya.
Xu mengatakan, Xi Jinping bukan orang jahat.
Namun, ia menganggap presiden China tersebut tidak bijaksana.
"Tuan Xi Jinping, silakan mundur," tulisnya dalam esai.
Sebelum menulis esai tersebut, Xu diketahui telah diincar pihak berwenang sejak akhir tahun lalu.
Pasalnya, Xu terlibat dalam pertemuan rahasia yang dihadiri oleh lebih dari 30 pengacara dan aktivis hak asasi manusia di tenggara Xiamen, provinsi Fujian.
Lebih dari 10 peserta telah dipanggil atau bahkan ditahan atas dugaan keterlibatan.
Sementara itu, Xu melarikan diri.
Kini, penahanan Xu kemungkinan akan berujung pada hukuman penjara yang panjang.
Sebab, ia sebelumnya telah dipenjara dengan kasus sejenis.
Otoritas China cenderung menghukum pelanggar berulang dengan hukuman yang lebih berat.
Baca: Korban Tewas Akibat Virus Corona Sudah Sentuh 1.770 Orang di China
"Kami sangat pesimis. Itu tentu tidak akan menjadi hukuman yang ringan, mengingat situasi saat ini," kata teman sesama aktivis, Hua Ze.
Penahanan Xu terjadi di tengah penindasan terhadap kebebasan berpendapat di tengah wabah virus Corona.
Seorang aktivis mengatakan, pihak berwenang menggunakan virus Corona sebagai kesempatan untuk mengintensifkan tindakan keras mereka terhadap perbedaan pendapat.