Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Kanada telah menyewa pesawat untuk mengevakuasi warganya dari kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang.
Demikian pemerintah Kanada mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (15/2/2020) waktu setempat.
Kapal Diamond Princess membawa sekitar 3.700 orang, terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 kru kapal dengan78 diantaranya merupakan WNI sebagai ABK.
Seluruh penumpang dan ABK harus dikarantina di dalam Kapal Pesiar sejak Rabu (5/2/2020) lalu.
Bagi penumpang Kanada yang menunjukkan gejala infeksi virus korona (COVID-19) tidak akan diijinkan untuk naik ke pesawat.
"Malah mereka yang terlihat ada gejala infeksi korona akan dikirim ke sistem perawatan kesehatan Jepang untuk menerima perawatan yang tepat," kata pemerintah Kanada.
"Setelah tiba di Kanada, penumpang akan menjalani periode karantina selama 14 hari," tambah pernyataan tersebut.
Amerika Serikat dan Hong Kong juga akan mengirim pesawat ke Jepang untuk membawa kembali penumpang dari kapal pesiar yang dikarantina itu.
Otoritas Kesehatan Jepang melaporkan, jumlah penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess terinfeksi virus korona (COVID-19) bertambah menjadi 355 orang, per Minggu (16/2/2020).
"Sejauh ini, kami telah melakukan tes untuk 1.219 individu. Dari mereka, 355 orang positif. Dari mereka, 73 individu tidak menunjukkan gejala, " Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato, Minggu (16/2/2020).
Sebanyak 70 penumpang dinyatakan terjangkit virus korona.
Lebih jauh dilaporkan pula Amerika Serikat sedang mempersiapkan evakuasi sejumlah warganya dari Kapal Pesiar Diamond Princess, yang telah di karantina sejak 5 Februari lalu di pelabuhan Yokohama, dekat Tokyo.
Hong Kong juga mengatakan akan mempersiapkan pesawat sewaan bagi 330 warganya yang ada di atas kapal pesiar itu.