Dia langsung memeriksa teman di sebelahnya, beruntung temannya juga masih hidup.
"Ada lubang di tenggorokannya dan dia berkata saya telah dipukul, saya dipukul. Teman saya yang lain bahunya di pukul," bebernya.
Akibat penembakan massal itu, Minneman harus kehilangan empat atau lima teman dekatnya.
Dia juga bercerita tentang peristiwa mengerikan ini kepada The Asociated Press.
Pada Rabu (19/2/2020) malam waktu Jerman lalu, masyarakat berkumpul di depan lokasi penembakan untuk mengenang korban.
Baca: Fakta Baru Penembakan di Bar Shisa Kota Hanau, Jerman: 9 Orang Meninggal Dunia
Baca: Penembakan Massal di Hanau Jerman Tewaskan 8 Orang, 5 Orang Lainnya Luka-luka
Mereka membawa karangan bunga, foto korban, dan lilin pada peringatan duka ini.
Pria muda ini, mengaku masih tidak percaya dengan peristiwa yang baru saja ia alami.
"Saya masih tidak percaya, ini seolah-olah tidak terjadi tapi saat saya melihat orang-orang menangis, saya baru sadar bahwa peristiwa ini nyata," jelas Minnemann.
"Tapi aku tetap sulit percaya, karena hal ini terjadi di tempat aku dan semua orang, biasa bersantai setiap hari."
Dia sempat berpikir, kalau penembakan itu ulah sebuah geng.
Minneman mengingat kalau kala itu, ada 12 sampai 13 orang di dalam bar.
Banyak diantara mereka yang meninggal karena tertembus timah panas.
"Banyak orang lain meninggal, saya sangat beruntung," ungkapnya.
Saksi mata lainnya, mengatakan pada televisi Turki bahwa ia dan teman-temannya mendengar setidaknya lima atau enam bunyi tembakan dari luar.