News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahathir Mohamad Mundur

‎‎Mahathir Mohamad Mundur Sebagai Perdana Menteri Malaysia Karena Menolak Bekerja Sama Dengan UMNO

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahathir Mohamad.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA - Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia karena menolak bekerja sama dengan kubu oposisi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokratik (DAP) yang juga Menteri Keuangan, Lim Guan Eng, seperti dikutip Media lokal Malaysia, The Star, Senin (24/2/2020).

Lim Guan Eng menegaskan sikap DAP akan tetap mendukung Mahathir Mohamad.

Baca: BREAKING NEWS: ‎‎Raja Malaysia Kabulkan Pengunduran Diri Mahathir Mohamad Sebagai Perdana Menteri

DAP juga mengusulkan kepada Dewan Kepresidenan Pakatan Harapan untuk melakukan pertemuan darurat, pada Senin (24/2/2020) malam untuk terus mendukung Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri guna memenuhi suara rakyat dalam pemilihan umum yang lalu.

"Konsistensi dan prinsip menolak UMNO yang korup seharusnya didukung seluruh rakyat Malaysia," kata Lim dalam sebuah pernyataan yang dibacakan pada konferensi pers pada hari Senin.

Lim berkata, DAP memuji sikap Mahathir Mohamad menolak untuk bekerja dengan UMNO yang pemimpinnya terlibat dalam praktik korupsi.

Baca: ‎‎Mahathir Mohamad Hanya Tersenyum dan Lambaikan Tangan Usai Bertemu Raja Malaysia

"Ini adalah pertama kalinya ada Perdana Menteri Malaysia mengundurkan diri karena prinsipnya untuk menegakkan integritas dan memerangi korupsi," kata Lim.

Dia juga mengutuk "pengkhianatan" dari beberapa pemimpin Koalisi Pakatan dan anggota parlemen melakukan manuver politik untuk menggantikan pemerintah terpilih secara demokratis dengan koalisi baru.

‎‎Raja Malaysia Kabulkan Pengunduran Diri Mahathir Mohamad Sebagai Perdana Menteri

Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menerima pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri.

Keputusan itu disampaikan Raja melalui Kepala Sekretaris pemerintah, Mohd Zuki Ali, seperti dilaporkan media lokal Malaysia, The Star, Senin (24/2/2020).

Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah juga menyetujui Mahathir Mohamad terus menjalankan tugas negara sebagai Perdana Menteri sementara sampai Perdana Menteri yang baru diangkat.

Baca: ‎‎Mahathir Mohamad Hanya Tersenyum dan Lambaikan Tangan Usai Bertemu Raja Malaysia

"Selama periode ini, Mahathir akan mengelola administrasi negara sampai Perdana Menteri baru diangkat dan kabinet baru dibentuk," katanya.

Hal itu disampaikan tak lama setelah pertemuan Mahathir Mohamad dengan Yang Dipertuan Agung di istana negara setelah pengumuman pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri.

Mahathir Mohamad tersenyum dan melambaikan tangganya kepada wartawan saat meninggalkan Istana Negara, Malaysia, Senin (24/2/2020) sore.

Baca: Anwar Ibrahim Puas Dengan Sikap Mahathir Mohamad Mundur dari Kursi Perdana Menteri Malaysia

Sebagai informasi, Mahathir Mohamad dilantik sebagai perdana menteri ketujuh Malaysia pada Kamis malam (10/5/2018) waktu setempat.

Dia mengucapkan sumpah di hadapan Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V dari Kelantan.

Mahathir pertama kali menjadi perdana menteri pada 16 Juli 1981. 
Ketika itu, dia masih berusia 56 tahun.

Dia kemudian meletakkan jabatan pada 31 Oktober 2003, atau setelah memerintah selama 22 tahun, dan menjadikannya sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terlama di Malaysia.

Baca: Kronologi Lengkap Mahathir Mohamad Undurkan Diri Sebagai PM Malaysia, Umumkan Lewat Twitter

Dengan usianya yang menapak 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.

Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu (9/5/2018), Pakatan Harapan keluar sebagai pemenang dengan meraup 122 dari 222 kursi parlemen.

Sementara Barisan Nasional, koalisi pimpinan perdana menteri sebelumnya Najib Razak hanya mendapatkan 79 kursi.

Hasil pemilu itu menjadi kekalahan perdana Barisan Nasional semenjak Malaysia merdeka, atau pada 60 tahun terakhir.

Salah satu aspek paling menentukan yang membuat comeback Mahathir begitu manis adalah rekonsiliasinya dengan mantan wakilnya, Anwar Ibrahim.

Anwar merupakan politisi yang digadang-gadang bakal menjadi suksesor Mahathir hingga dia didepak pada 2 September 1998 karena tersandung kasus sodomi.

Kemudian di 2013, Anwar kembali tersangkut tuduhan yang sama saat era Najib Razak.

Dia divonis lima tahun penjara, dan bakal bebas 8 Juni mendatang.

Sebelumnya Mahathir sudah mengatakan, dia bakal meminta kepada Agong agar memberikan pengampunan penuh kepada Anwar.

Sebab, meski telah keluar, hak berpolitik Anwar dibekukan selama lima tahun ke depan, kecuali dia menerima pengampunan dari Agong. (The Star/BERNAMA/Malaysia Kini)

Mahathir Mohamad tersenyum

Mahathir Mohamad hanya tersenyum dan melambaikan tangan dari dalam mobil kepada awak media saat meninggalkan Istana Negara, Malaysia, Senin (24/2/2020) sore.

Mahathir Mohamad diketahui sebelumnya bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Pertemuan itu terjadi beberapa jam setelah Mahathir Mohamad mengajukan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri.

Baca: Anwar Ibrahim Puas Sengan Sikap Mahathir Mohamad Mundur dari Kursi Perdana Menteri Malaysia

Mahathir Mohamad bertemu dengan Raja Malaysia dari pukul 16.40 - 18.20 waktu setempat.

Penampilannya di istana negara adalah penampakan pertamanya ke publik sejak pengumuman mengejutkan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri.

Baca: Kronologi Lengkap Mahathir Mohamad Undurkan Diri Sebagai PM Malaysia, Umumkan Lewat Twitter

Dalam sebuah pernyataan dari Kantor Perdana Menteri, Surat pengunduran diri Mahathir Mohamad diserahkan kepada Raja pada pukul 13.00, sebelum bertemu pada sore harinya.

Sekarang keputusannya ada di tangan Raja untuk menerima atau tidak pengunduran diri Mahathir Mohamad.

Respons Anwar Ibrahim

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim puas dengan penjelasan Mahathir Mohamad terkait keputusannya mundur dari kursi Perdana Menteri Malaysia.

Tanpa menguraikan lebih lanjut, Anwar Ibrahim mengatakan dia telah bertemu dengan Mahathir Mohamad di kediamannya dan mendiskusikan beberapa hal.

"Baru pulang dari rumah Mahathir dan saya puas dengan sikapnya bahwa prinsip harus kita prioritaskan," kata Anwar Ibrahim kepada wartawan saat datang di markas PKR untuk pertemuan khusus Dewan Pimpinan Pusat.

Baca: Kronologi Lengkap Mahathir Mohamad Undurkan Diri Sebagai PM Malaysia, Umumkan Lewat Twitter

Anwar Ibrahim pun mengatakan agenda reformasi harus tetap dijalankan ketika ditanya soal kemungkinan adanya perubahan pemerintahan.

"Kita tidak boleh tunduk kepada kelompok yang ingin mengkhianati mandat yang diberikan oleh rakyat dalam pemilihan umum terakhir."

Baca: Mahathir Mundur, Wakil PM Malaysia dan Anwar Ibrahim Bertemu Raja

"Agenda reformasi harus dilanjutkan. Itu semua bisa kukatakan sekarang," katanya.

Dalam pertemuan dengan Mahathir, Anwar Ibrahim mengatakan berjalan dengan baik.

Anwar Ibrahim tiba bersama istrinya, Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail yang juga Ketua Dewan Penasehat PKR .

Mahathir Mohamad Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Raja Malaysia

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya ke Raja Malaysia.

Seperti dikutip dari Thestar, Senin (24/2/2020), Mahathir menyerahkan surat kepada Dipertuan Agung pada Senin siang, sekitar pukul 12 siang.

Keputusan dibuat menyusul dinamika politik dalam koalisinya yang menginginkan dirinya mundur dan digantikan oleh Anwar Ibrahim, pada Mei 2020 mendatang.

Sebelumnya, Mahatir kembali dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia pada 2018.

Baca: Wan Aziza Diramalkan akan jadi PM Wanita Pertama setelah Mahathir Mohamad Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri berusia 94 tahun itu didukung Pakatan Harapan yang terdiri dari sejumlah partai, yakni Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) pimpinan Mahatir, Partai Amanah Negara, Democratic Action Party (DAP), hingga Partai Keadilan Rakyat pimpinan Anwar Ibrahim.

Dalam kesepakatan awal, Mahatir harus mundur setelah dua tahun menjabat atau pada Mei 2020.

Baca: BREAKING NEWS: Mahathir Mohamad Mundur dari Kursi Perdana Menteri Malaysia

Sementara itu, Anwar Ibrahim sendiri sedang menghadapi kasus hukum yang dilaporkan oleh mantan asistennya Muhammas Yusoff Rawther karena kasus pelecahan seksual.

Anwar bukanlah baru orang bagi Mahatir, ia merupakan mantan wakil perdana menteri masa jabatan Mahatit tahun 1981-2003.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini