TRIBUNNEWS.COM - Sebuah website toko online tampak menjual sebuah boneka dalam kondisi perut membuncit.
Dilansir Mirror.co.id, digambarkan boneka tersebut tengah hamil.
Rupanya boneka anak-anak tersebut dijual seharga £ 4 atau sekitar Rp 70 Ribu.
Boneka tersebut pun menjadi kontroversial, lantaran bagian perut boneka dapat dilepas hingga memperlihatkan boneka bayi di dalamnya.
Seolah bayi di dalam rahin seorang wanita.
Barang dagangan tersebut pun menjadi viral di media sosial sejak diluncurkan, bahkan membuat kekhawatiran berupa lebih banyak kehamilan pada usia muda.
Ada beberapa tanggapan warganet boneka itu membuat anak-anak muda bahkan anak-anak menormalkan kehamilan.
"Anggap ini salah, Mengapa gadis kecil perlu tahu tentang reproduksi, biarkan anak-anak menjadi anak-anak!" kata seorang pembelanja.
"Aku bisa mengerti mungkin boneka ini dapat menjelaskan kepada anakmu, soal kehamilan," ujar pembelanja lainnya.
Baca: Wanita Ini Pilih Nikah dengan Boneka Zombie, Dapat Banyak Tentangan tapi Ada Fakta Pilu di Baliknya
Baca: Mengenal Isla de las Munecas, Pulau Paling Misterius di Meksiko yang Hanya Berisi Boneka
Seorang kritikus menulis: Tidak heran anak perempuan hamil di usia yang sangat muda, mereka membuat boneka ini seperti fashion saja. Biarkan anak-anak tumbuh secara alami seperti yang kita semua lakukan.
Namun, banyak juga yang tampaknya sangat menyukai adanya boneka tersebut, bahkan banyak orang senang membeli boneka tersebut untuk anak-anak mereka.
Seorang pembelanja mengakui: Saya awalnya melihat dan berkata Oh My God, tetapi kemudian membelinya karena gadis kecil saya pasti akan senang.
Baca: Maskapai Ini Bantu Bocah 18 Bulan Temukan Boneka Favoritnya, Berisi Foto dan Rekaman Suara Sang Ayah
Lembaga pemikir kesehatan independen, Nuffield Trust mengatakan soal kekhawatiran beberapa ibu pembeli online terkait dengan boneka baru itu, karena ditakutkan membuat trend kehamilan di usia muda meningkat.
Namun menurut data kehamilan antara tahun 1990 dan 2017, tingkat konsepsi di bawah 18 tahun menurun 62 persen dari 47,7 per 1.000 menjadi 17,9.
Tingkat penurunan tampaknya meningkat pada tahun 2007, dengan adanya Strategi Kehamilan Remaja untuk Inggris yang diluncurkan pada tahun 1999.
Di mana bertujuan untuk mengurangi separuh tingkat konsepsi kehamilan di bawah 18 tahun pada tahun 2010.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)