Terawan mengatakan, banyak negara lain yang terburu-buru dalam mengevakuasi warganya dari kapal Diamond Princess.
Banyak warga negara lain yang sebelumnya dinyatakan sehat, tetapi begitu sampai di negaranya malah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
"Itu episentrum baru karena itu kita harus lebih hati-hati coba dibaca di berita-berita yang ada, baik di Guardian dan sebagainya. Bagaimana negara-negara tersebut keburu-buru melakukan evakuasi dari yang tadinya sehat sampai di negaranya sakit. Artinya apa? dari positif. Kalau jadi positif jadi episentrum baru," ucap Terawan.
Baca: Banjir di Jakarta Selasa Pagi: Sejumlah Arus Lalu Lintas Dialihkan dan Tak Bisa Dilewati Kendaraan
Baca: Kreatif, Siswa SD di Wilayah Pasar Klewer Solo Diajak Buat Karya Kain Jumputan oleh Tim KKN UNS
Terawan menegaskan pemerintah mengutamakan prinsip kehati-hatian.
Menurutnya hal tersebut dilakukan untuk melindungi masyarakat lainnya dari virus corona.
"Negara kita menganut asas kehati-hatian yang sangat. Kenapa? karena saat ini posisi kita masih zero. dan kita doakan untuk tetap zero," ucap Terawan.
RI akan Negosiasi dengan Jepang
Pemerintah Indonesia terus mengupayakan mengevakuasi 74 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di atas Kapal pesiar Diamond Princess.
Termasuk, melakukan negosiasi dengan Pemerintah Jepang.
Terlebih, empat orang WNI terkonfirmasi positif corona di kapal yang bersandar di Yokohama, Jepang itu.
"Kalau yang di sana kan masih ada pemerintah Jepang, kita sedang bernegosiasi dengan pemerintah Jepang bagaimana supaya WNI yang di sana bisa dibantu," kata Muhadjir usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Muhadjir menegaskan pemerintah akan mengevakuasi satu-persatu WNI terkait virus corona.
Baca: Ultah Pertama Tanpa Lina, Rizky Febian Kenang Perbedaan Mencolok di Peringatan Hari Kelahirannya
Baca: [POPULER BOLA] Dominasi Liverpool Tak Terbantahkan hingga Penantian 30 Tahun Diambang Kenyataan
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pusat penyebaran baru atau epicentrum virus corona.
Termasuk, untuk melindungi WNI yang tidak terpapar virus corona.