News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pria Jepang yang Terinfeksi Virus Corona Sepulang dari Bali Kini Sakit Parah, Rutenya Diinvestigasi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat Pemda Tokyo Jumat 21 Februari 2020 mengenai wabah virus corona di Tokyo.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria Jepang berusia 60 tahunan terinfeksi virus corona sepulang dari Bali bersama keluarganya.

Kini pria tersebut sedang sakit parah dan masih menjalani perawatan di rumah sakit khusus dan karantina di Tokyo.

"Pria tersebut sedang sakit parah, dan tampaknya sulit untuk merespons kepada siapa pun," ungkap sumber Tribunnews.com di Dinas Kesehatan Pemda Tokyo, Selasa (25/2/2020).

Menurutnya, ketika seseorang meninggalkan Jepang, itu tidak akan dipantau oleh Pemerintah Metropolitan Tokyo.

"Saat tiba di Bali, kami juga tidak tahu tentang perilaku orang tersebut saat berada di Indonesia," kata sumber itu.

Sementara itu informasi dikomunikasikan antar negara berdasarkan International Health Regulations (IHR) atau Peraturan Kesehatan Internasional (IHR).

"Investigasi sedang berlangsung, termasuk menanggapi kontak dekat di Indonesia dan di pesawat terbang," ujarnya.

Baca: Unggah Video dan Foto Pasien Rumah Sakit Dirawat di Tengah Banjir, Hotman Paris: Nasib Bangsaku!

Baca: KPK Periksa Tersangka Undang Sumantri Terkait Korupsi di Kemenag, Bakalan Ditahan?

Selain itu, persetujuan dari pihak-pihak terkait dengan keluarganya juga belum diperoleh.

"Pemda Tokyo hanya mempublikasikan informasi yang telah dia kunjungi di Indonesia. Itu saja, karena juga terkait privasi orang tersebut," katanya.

Tribunnews.com berusaha untuk mewawancarai pria tersebut di rumah sakit lewat jalur telepon.


"Mungkin perlu mempertimbangkan privasi pasien dan keluarga. Pihak Tokyo sendiri tidak memperkenalkan pasien atau keluarga mereka untuk berhubungan," ungkapnya.

"Hal yang sama berlaku untuk media domestik Jepang," tambahnya.

Pria tersebut bekerja pada semua panti jompo, bukan sebagai perawat tetapi sebagai pegawai administrasi.

Baca: Sah! Polisi Tetapkan 3 Pembina jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Ini Pengakuan Mereka

Baca: Bus TransJakarta Nekat Terobos Banjir, Sopir Khawatir Menabrak Trotoar

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini