TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad mengundurkan diri dari jabatannya.
Tak hanya meletakkan posisinya sebagai PM, ia juga melepas jabatannya sebagai Ketua Partai Pakatan Harapan (PH).
Dikutip dari Mothership, dengan mundurnya Mahathir Mohamad, kekuasaan koalisi Pakatan Harapan runtuh.
Lebih jauh, tidak ada yang yakin dengan apa yang akan terjadi di masa depan.
Untuk diketahui, Pakatan Harapan sampai saat ini adalah koalisi yang berkuasa di Malaysia.
Koalisi tersebut terdiri dari empat partai, di antaranya:
1. Parti Keadilan Rakyat (PKR, dipimpin oleh Anwar Ibrahim).
2. Democratic Action Party (DAP, dipimpin oleh Lim Guan Eng).
3. Parti Amanah Negara (Amanah, dipimpin oleh Mohamad “Mat” Sabu).
4. Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM, dipimpin oleh Mahathir Mohamad).
Aliansi tersebut mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin oleh United Malays National Organisation (UMNO) pada pemilihan umum Mei 2018.
Mahathir pertama kali menjadi perdana menteri pada 16 Juli 1981.
Ketika itu, dia masih berusia 56 tahun.
Diberitakan Tribunnews, dia kemudian meletakkan jabatan pada 31 Oktober 2003, atau setelah memerintah selama 22 tahun, dan menjadikannya sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terlama di Malaysia.
Menginjak usia 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.
Baca: Wan Aziza Diramalkan akan jadi PM Wanita Pertama setelah Mahathir Mohamad Mundur dari Jabatannya
Mundurnya Mahathir Mohamad
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, yang melansir Bernama, pengunduran diri Mahathir ini diumumkan oleh Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.
"Mahathir bin Mohamad telah mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Malaysia hari ini."
"Surat itu diserahkan kepada yang Raja Malaysia pada pukul 1 (13.00 waktu setempat) hari ini," kata pernyataan itu.
Sebagai informasi, Mahathir Mohamad dilantik sebagai perdana menteri ketujuh Malaysia pada Kamis malam (10/5/2018) waktu setempat.
Dia mengucapkan sumpah di hadapan Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V, dari Kelantan.
Datuk Seri dr Wan Aziza...
Lebih jauh, dilansir World of Buzz, terkait hal ini, Datuk Seri dr Wan Azizah Wan Ismail dikabarkan menggantikan Tun Dr Mahathir Mohamad.
Jika ini terbukti benar, penunjukkannya sebagai Perdana Menteri sementara akan menjadikan Datuk Seri Dr Wan Aziza sebagai Perdana Menteri perempuan pertama dalam sejarah Malaysia.
Perdana Menteri Sementara
Lebih jauh, Mahathir Mohamad bertemu dengan sang Raja, Senin kemarin pukul 18.20 sore waktu setempat.
Pada pukul 19.00 malam, Raja mengumumkan bahwa dia menerima pengunduran diri Mahathir Mohamad.
Tetapi, sang Raja menunjuknya sebagai Perdana Menteri Sementara.
Menurut Malaysiakini, jabatan itu akan Mahathir emban selama maksimal 10 hari.
Lebih jelas, berdasar laporan Malaysiakini, Jaksa Agung Tommy Thomas menyatakan tidak ada batas waktu yang melekat pada kantor PM Sementera.
Belum diketahui apa yang akan terjadi selanjutnya, namun ini telah menjadi hari yang bersejarah bagi Malaysia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)