TRIBUNNEWS.COM - Virus corona atau Covid-19,telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang di seluruh dunia.
Virus corona menyebabkan sekitar 2.700 kematian, paling banyak di China.
Saat ini sudah ada 11 kematian karena virus corona di Italia.
Pemerintah Italia, telah melarang perjalanan di hampir semua kota di sana.
Setelah wabah mematikan ini masuk ke London, sejumlah pakar menerangkan tentang potensi penyebaran virus ini.
Dr Babak Ashrafi asal Inggris, mengatakan bahwa para ahli belum tahu kepastian terkait hal ini.
"Karena jenis virus corona ini baru, kami tidak memiliki cukup data untuk memahami berapa lama kekebalan tubuh bisa bertahan setelah infeksi awal," terangnya.
"Para ahli tengah sibuk mengumpulkan informasi dari mereka yang telah terinfeksi."
"Gunanya, untuk melihat seberapa baik sistem imun tubuh mereka, dan berapa lama mereka akan tetap kebal," tambahnya.
Menurut Ashrafi, tubuh manusia akan menyesuaikan ketika sebuah virus masuk ke dalam tubuh.
Tubuh akan belajar cara melawan benda asing itu, dan menghindari timbulnya gejala lagi.
"Namun, seperti pikiran kita, tubuh juga bisa melupakan ini dari waktu ke waktu."
"Kekebalan juga dapat hilang seiring waktu, setelah infeksi," ujarnya.
Sementara itu, seorang Profesor Penyakit Menular dari Medical School Singapura, Eng Eong Ooi juga mengamini hal ini.