TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi dinyatakan positif virus corona, atau virus mematikan dengan nama medis Covid-19.
Iraj Harirchi tersebut dites positif mengidap Virus Corona, setelah beberapa jam ia terlihat pucat dan berkeringat dalam sebuah acara konferensi pers TV.
Iraj Harirchi dimasukkan ke dalam karantina lantara postif idap virus mematikan tersebut.
Sebelumnya Pemerintah Iran memberikan klarifikasi soal tuduhan menyembunyikan skala infeksi yang sebenarnya.
Di mana salah seorang pejabat Iran mengatakan per hari ini 95 orang menderita pneumonia Covid-19 dan 15 orang meninggal.
Namun kemarin seorang anggota parlemen mengatakan jumlah korban tewas sebenarnya lebih dari 50 orang di kota Qom saja, dilansir dari The Sun.
Ahmad Amiriabadi Farahani, yang mewakili kota suci, menuduh Menteri Kesehatan "berbohong" tentang wabah Corona dan menyebut jumlah infeksi berkali-kali lipat dari angka resmi.
Baca: Wakil Menteri Kesehatan Iran Mengaku Terinfeksi Virus Corona
Baca: China Akhirnya Larang Perdagangan dan Konsumsi Hewan Liar, Ada Sanksi Berat Bagi Pelanggar
Namun sang Wakil Menteri Kesehatan, Harirchi bersikeras hanya 61 kasus diketahui dan 12 orang telah meninggal.
Harirchi juga menyebut saat ini sebuah tes sedang dilakukan pada 900 kasus yang diduga Virus Corona.
Dia mengatakan anggota parlemen tidak memiliki akses ke angka-angka tersebut.
Tampak Sakit, Ternyata Positif Virus Corona
Dilansir dari BBC, dalam konferensi pers TV, Wakil Menteri Kesehatan Iran tersebut tampak sakit, dan pucat.
Ketika seorang juru bicara pemerintah berbicara di sampingnya, dia minum air dan berulang kali melepas kacamatanya untuk mengelap keringat.
Namun pada akhirnya, Harirchi, yang memimpin gugus tugas untuk membatasi penyebaran virus, memposting video di media sosial mengatakan dia telah dites positif.
Para pejabat Iran mendesak orang-orang untuk tetap di dalam ruangan, meskipun tidak ada karantina wajib.