News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahathir Mohamad Mundur

Koalisi Pakatan Harapan Malaysia Mendukung Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad

TRIBUNNEWS.COM - Mundurnya Mahathir Mohamad dari kursi Perdana Menteri membuat mata tertuju pada Malaysia.

Terkait mundurnya Mahathir Mohamad, Anwar Ibrahim mengumumkan pada Rabu (26/2/2020) bahwa koalisi Pakatan Harapan mencalonkannya sebagai calon perdana menteri.

Dilansir dari Al Jazeera, Anwar mengatakan, Partai Keadilan Rakyat (PKR) juga mencalonkan namanya sebagai pemimpin negara.

Baca: Anwar Ibrahim Sebut Koalisi Pakatan Calonkan Dirinya Jadi Kandidat Perdana Menteri Malaysia

Baca: Rival Anwar Ibrahim di PKR, Azmin Ali Mantapkan Dukungan untuk Mahathir Mohamad Tetap Jadi PM

Rival Anwar Ibrahim di PKR, Azmin Ali (kiri) mantapkan dukungannya kepada Mahathir Mohamad tetap jadi Perdana Menteri (Kolase Foto Instagram: @chedetofficial)

Sebelumnya, pada Rabu (26/2/2020), Mahathir berbicara untuk pertama kalinya sejak pengumuman mengejutkan yang ia sampaikan.

"Sebagai manusia normal, saya tidak luput dari kesalahan," kata Mahathir.

"Saya minta maaf jika pengunduran diri saya salah," terangnya.

"Jika mungkin saya akan mencoba untuk mendirikan pemerintahan yang tidak berpihak pada mana pun, hanya untuk kepentingan bangsa yang diutamakan," tegas Mahathir.

Baca: Koalisi Pakatan Harapan Dukung Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia?

Anwar Ibrahim dan putrinya, Nurul Izzah Anwar. (MALAY MAIL)

Kekacauan Politik

Hubungan yang tidak stabil antara Anwar dan Mahathir membantu memicu krisis politik.

Setelah yang terakhir menolak tekanan untuk menetapkan tanggal soal janji yang dibuat menjelang pemilihan umum 2018 untuk mentransfer kekuasaan ke Anwar.

Seperti halnya hubungan pribadi, politik di Malaysia dibentuk oleh jalinan kepentingan etnis dan agama.

Lebih dari setengah dari 32 juta penduduk negara itu adalah etnis Melayu dan Muslim.

Tetapi, untuk diketahui ada sejumlah besar etnis Cina, India, dan minoritas lainnya.

Sebuah pemerintah persatuan yang memotong garis partai dapat memberi Mahathir kekuatan yang lebih besar daripada ketika ia menjadi perdana menteri pertama Malaysia antara 1981 dan 2003.

Baca: Sejarah Hubungan Politik Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, Dulu Pernah Bersatu Sekarang Tak Tentu

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjawab pertanyaan wartawan di Kediaman BJ Habibie, Jakarta, Minggu (20/5/2018). Kedatangan Anwar Ibrahim tersebut selain melakukan silaturahmi, juga dalam rangka peringatan 20 tahun reformasi Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Lebih jauh, gagasan itu ditolak pada hari Selasa (25/2/2020) oleh aliansi empat partai.

Partai yang menolak itu termasuk Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), bekas partai Mahathir, yang memerintah Malaysia selama 60 tahun hingga kekalahannya pada 2018.

Keempat partai itu mengatakan kepada raja, mereka menginginkan pemilihan baru sebagai gantinya.

Untuk diketahui, Anwar adalah wakil Mahathir Mohamad.

Baca: Mahathir Mohamad Ingin Kabinet Diisi Orang Berkompenten dan Tak Harus Terafiliasi Partai

Anwar Ibrahim dilantik menjadi anggota parlemen Malaysia, Senin (15/10/2018) (AFP)

Karir politik Anwar Ibrahim meningkat ketika Mahathir Mohamad menjadi perdana menteri.

Tetapi ketika Krisis Finansial Asia menjerumuskan ekonomi Malaysia ke dalam resesi pada akhir 1990-an, kedua lelaki itu tidak lagi bersama.

Pada tahun 1998, Anwar dipecat dan dituduh melakukan sodomi dan korupsi, hal itu membuat ribuan orang ke jalan menuntut reformasi.

Belakangan Anwar dinyatakan bersalah, ia lalu menyatakan tuduhan itu bertujuan mengakhiri karier politiknya.

Baca: Ambisi Gantikan Mahathir Mohamad sebagai PM Malaysia Telah Sirna, Anwar Ibrahim Merasa Dikhianati

Mahathir Mohamad menyerukan negara-negara muslim di dunia untuk bersatu. Pernyataan ini dikeluarkan untuk merespon langkah AS membunuh Qasem Soleimani (EPA)

Mahathir Mohamad jadi PM Sementara

Perdana Menteri sementara Malaysia Mahathir Mohamad ingin membentuk kabinet yang diisi orang-orang berkompeten dan tidak harus terafiliasi ke dalam partai politik.

"Jika ini diperbolehkan, saya akan mencoba untuk memiliki kebijakan yang tidak berpihak kepada pihak manapun, tetapi hanya kepentingan nasional akan menjadi prioritasnya," kata Mahathir dikutip dari Kompas.com.

Mahathir Mohamad juga menepis tudingan "gila kuasa" dan enggan menyerahkan jabatan kepada Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR).

"Bagi saya, kekuasaan dan kedudukan adalah sarana untuk mencapai suatu tujuan, yang tidak lain adalah untuk kepentingan bangsa," kata pria berusia 94 tahun ini.

Baca: Mahathir Mohamad Resmi Bekerja sebagai PM Malaysia Sementara Setelah Pengunduran Dirinya Telah Sah

Perdana Menteri Mahathir Mohamad (Mohd Rasfan/AFP/Getty Images)

Dia juga menjelaskan, alasan mundur dari jabatannya, setelah melihat sikap beberapa politisi.

Mahathir Mohamad mengatakan ia telah berjanji sebelumnya untuk memberikan jalan kepada pemimpin berikutnya.

Kini ia memberikan kepada Dewan Rakyat untuk memutuskan penggantinya.

"Tapi, jika benar, masih didukung (mayoritas Dewan Rakyat), maka saya akan kembali. Atau jika tidak, saya akan menerima siapa pun yang telah dipilih," katanya.

Baca: Mundur dari Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) Kompas.com/Kontributor Singapura, Ericssen)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini