TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak enam pasien virus corona baru telah dikonfirmasi di Inggris dalam 24 jam terakhir.
Kabar tersebut diumumkan pada Jumat (28/2/2020) hari ini, ketika virus corona semakin meluas di seluruh Inggris.
Wales telah mengonfirmasi kasus pertamanya, sementara dua pasien lagi di Inggris didiagnosis virus corona.
Kasus-kasus virus corona ini mengikuti tiga kasus yang telah dikonfirmasi pada Kamis (27/2/2020) kemarin.
Baca: Wabah Virus Corona Bikin Mike Lewis dan Calon Istri Bingung Tentukan Jadwal Pernikahan
Baca: Rupiah Loyo, Ekonom: Kini Investor Yakin Corona Tak Mudah Diatasi
Kepala kesehatan Welsh mengungkapkan, pasien yang diyakini berusia tiga puluhan dari Swansea yang dibawa ke rumah sakit spesialis NHS di Inggris, tertular virus di Italia utara.
Seperti yang diketahui, Italia merupakan pusat krisis Eropa yang melanda Inggris dan negara-negara lainnya.
Kedua kasus baru di Inggris terinfeksi di Iran - yang telah diguncang oleh krisisnya sendiri - dan dilarikan ke Rumah Sakit Royal Free, London.
Dikutip dari Daily Mail, pejabat setempat menolak untuk mengungkapkan usia, jenis kelamin pasien, atau di mana mereka didiagnosis terinfeksi virus corona.
Sebanyak 19 pasien kini telah dikonfirmasikan di Inggris, setelah negara monarki itu mengonfirmasi dua pelancong telah dites positif Kamis kemarin.
Baca: Pertama di Hong Kong, Seekor Anjing Jalani Karantina karena Positif Corona Covid-19, Tertular Ini
Baca: Virus Corona Pertama Kali Menginfeksi Hewan Peliharaan di Hong Kong, Diduga Tertular sang Pemilik
Kemudian Irlandia Utara juga mengumumkan kasus pertamanya kemarin.
Satu diantara kasus Inggris kemarin, seorang ibu berusia 43 tahun di Buxton yang tertular virus di Hotel H10 Costa Adeje Palace di Tenerife, tempat ratusan turis Inggris dikarantina.
Lainnya diduga seorang lelaki di Surrey yang terinfeksi di Italia dan terbang ke Inggris dari Milan, menimbulkan kekhawatiran virus SARS-CoV-2 menyebar di luar 11 kota yang dikunci di utara negara tersebut.
Pertanyaan sekarang sedang diajukan mengapa penumpang dalam penerbangan dari kota Italia, yang merupakan bandara terdekat ke daerah yang terkunci di Italia utara, berlayar melalui bandara Inggris tanpa pemeriksaan kesehatan.
Itu terjadi ketika rencana darurat sedang disusun oleh pejabat kesehatan Inggris untuk menampung virus corona.