News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Virus Corona dalam Urin dan Tinja Pasien Terinfeksi Berbahaya, Bisa Menular Lewat Aerosol

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona- Virus corona dalam urin dan tinja pasien terinfeksi ternyata berbahaya. Bisa menular lewat aerosol.

Mengutip dari Global Times, aerosol yang sangat terkonsentrasi dapat mengandung virus corona baru di ruang terbatas.

Penemuan terbaru menunjukkan bahwa virus corona tidak hanya menyebabkan kerusakan paru-paru pada pasien.

Virus corona ternyata juga dapat mempengaruhi limpa, sumsum tulang, jantung, pembuluh darah, hati, kantong empedu, ginjal, dan organ-organ lainnya.

Lebih lanjut, Komisi Kesehatan Nasional China juga menegaskan bahwa pemberian obat tradisional China sangat baik untuk merawat pasien.

Pada pertengahan Februari lalu, Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan, transmisi aerosol dari virus dimungkinkan jika seseorang tinggal di lingkungan tertutup dengan konsentrasi aerosol yang tinggi terlalu lama.

Obat Antimalaria untuk Virus Corona

Muncul sejak akhir tahun 2019, ahli terus mencari obat dari virus yang diduga berasal dari kelelawar dan ular tersebut.

Hingga pada Senin (17/2/2020), para ahli China mengonfirmasi adanya obat yang dinilai efektif untuk mengatasi virus corona.

Berdasarkan hasil uji klinis, para ahli menyebut, Chloroguine Phosphate atau obat antimalaria memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit virus corona.

Wakil Kepala Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Sains dan Teknologi, Sun Yanrong menjelaskan, para ahli telah sepakat menyarankan pemberian obat Chloroquien Phospate untuk pedoman pengobatan.

Obat tersebut akan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.

Mengutip dari Xinhua, Chloroquien Phospate telah digunakan selama lebih dari 70 tahun.

Sun menjelaskan, obat tersebut dipilih dari puluhan ribu obat setelah melalui berbagai pemeriksaan.

Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP)/China OUT (AFP/STR)

Lebih lanjut, Sun mengatakan, Chloroquien Phospate telah dalam uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, Provinsi Guangdong China Selatan, serta Provinsi Hunan di China Tengah.

Baca: Pasien Terjangkit Virus Corona Diisolasi, Bagaimana Mereka Komunikasi dengan Keluarga?

Baca: 13 Mitos Virus Corona yang Menyebar Luas di Masyarakat, Konsumsi Bawang Putih Bisa Cegah Covid-19?

Baca: Virus Corona: Shin Tae-yong Sumbang Rp 1,4 Miliar Atasi Virus Corona di Korea Selatan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini