TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Palestina menjadi negara di Timur Tengah yang teranyar mengumumkan kasus positif virus corona pertamanya. Tak tanggung-tanggung ada tujuh orang dinyatakan terinfeksi.
Total sampai hari ini, ada 15 negara di Timur Tengah yang terkonfirmasi memiliki pasien Covid-19.
Terkonfirmasinya tujuh kasus virus corona di Bethlehem membuat otoritas Palestina menyerukan penutupan gereja dan masjid di wilayah tersebut selama dua pekan.
Otoritas Palestina juga membatalkan salat Jumat di sedikitnya 27 masjid yang ada di wilayah Bethlehem.
Otoritas Palestina melarang masuknya turis asing selama 14 hari ke depan dan melarang mereka menginap di hotel-hotel di Tepi Barat, khususnya Bethlehem.
Kasus pertama virus corona yang terdeteksi otoritas Palestina diketahui ada di sebuah hotel di area Bethlehem.
Seperti dilansir Associated Press dan Arab News, Jumat (6/3/2020), usai mengonfirmasi adanya tujuh warga Palestina yang positif virus corona, otoritas Palestina mengumumkan serangkaian langkah untuk menghadapi wabah itu.
Tujuh pasien virus corona yang terkonfirmasi merupakan pegawai hotel di Bethlehem.
Mereka diyakini tertular dari rombongan turis asal Yunani yang menginap di hotel itu pada akhir Februari.
Dua turis di antaranya dinyatakan positif virus corona usai pulang ke Yunani.
Baca: Bikin Syok! Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun, Polisi Temukan Gambar Wanita Terikat & Buku Curhat Pelaku
Baca: Bincang dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah: Hampir Tiap Hari Telekonferensi Pantau Corona
Otoritas Palestina kemudian menyerukan penutupan institusi pendidikan, masjid-masjid dan gereja-gereja di area Bethlehem selama 14 hari ke depan.
Kementerian Wakaf Palestina dalam pernyataannya mengumumkan pembatalan salat Jumat di sedikitnya 27 masjid yang ada di wilayah Bethlehem.
Secara terpisah, Federasi Gereja setempat sebelumnya mengumumkan penutupan Church of Nativity di Bethlehem hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Seluruh Konferensi Ditunda
Sementara itu, kompleks Masjid Al-Aqsa yang terletak di Kota Tua, Yerusalem, dan tidak jauh dari Bethlehem diperkirakan akan didatangi 50 ribu jemaah yang menunaikan ibadah salat Jumat.
Departemen Wakaf Jerusalem, yang mengelola kompleks tersebut, tidak mengumumkan soal pembatalan salat Jumat.
Hanya disebutkan oleh Departemen Wakaf Jerusalem bahwa gedung-gedung di kompleks itu telah disemprot disinfektan dan khotbah akan disampaikan secara singkat.
Baca: Kaya Rempah, Benarkah Nasi Padang Mampu Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi
Baca: Ibunda Baim Wong Meninggal Dunia, Dimakamkan di Purwakarta
Dalam pernyataannya, Departemen Wakaf Jerusalem juga menyerukan agar para jemaah yang hendak salat di masjid tersebut untuk mengikuti prosedur keamanan dan menjaga kebersihan.
Lebih lanjut, otoritas Palestina juga mengumumkan larangan-larangan lainnya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
Salah satunya melarang acara perkumpulan yang dihadiri lebih dari 1.000 orang di area-area terbuka dan melarang acara yang dihadiri lebih dari 50 orang di dalam area tertutup.
Seluruh konferensi internasional yang dijadwalkan akan digelar di Palestina, juga ditunda.
Para pejabat Palestina dilarang terbang ke luar negeri dan seluruh agenda latihan militer di luar negeri dihentikan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kementerian Kesehatan mengimbau warga Palestina untuk tidak panik. Ditegaskan bahwa langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus corona telah diambil sesuai dengan standar internasional.
Seperti dikutip dari peta persebaran Covid-19, Coronavirus Covid-19 Global Cases by John Hopkins CSSE, Jumat (6/3/2020) pukul 14.00 WIB, jumlah kasus positif virus corona di seluruh dunia mencapai 98.387 kasus, dengan kasus kesembuhan sebesar 55.424 orang, serta jumlah kasus kematian sebanyak 3.383 orang.
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Minggu 8 Maret 2020: Cancer Senang Melajang, Libra Mesra, Aquarius Gelisah
Baca: Viral Nikah Siri Sejenis di Bengkulu, Penyamarannya Sempurna Hingga Berhasil Kelabuhi Aparat Desa
Persebaran kasus positif virus corona di negara-negara di Timur Tengah yaitu di Iran 3.513 kasus, Kuwait 58 kasus, Bahrain 55 kasus, Irak 35 kasus, UEA 29 kasus, Lebanon 16 kasus, Israel 16 kasus, Oman 16 kasus.
Kemudian, Qatar 8 kasus, Pakistan 5 kasus, Mesir 3 kasus, Afghanistan 1 kasus, Saudi Arabia 5 kasus, Jordania 1 kasus, serta Palestina 7 kasus.
Iran merupakan negara di Timur Tengah yang paling banyak memiliki kasus positif corona yakni 3.513 kasus dengan kasus kematian mencapai 107 orang.
Tutup Kegiatan Umrah
Sementara itu, dampak penyebaran wabah corona ke Arab Saudi membuat pemerintahan Raja Salman itu memberlakukan penutupan sementara kegiatan umrah bagi seluruh warga negara Arab Saudi, seluruh ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi, serta semua jemaah umrah dari seluruh dunia.
Arab Saudi juga mengumumkan menutup sementara Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Kegiatan di sekitaran Ka'bah Mekkah terlihat sepi, sejak Kamis (5/3/2020).
Baca: Duka Mendalam Baim Wong Sang Ibu Meninggal Dunia, Sudah Lama Idap Penyakit, Mama Sudah Tenang
Baca: Berkomitmen Wujudkan Lembaga Tanpa KKN, Polres Boyolali Canangkan Zona Integritas 2020
Aturan penutupan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi diberlakukan di luar waktu salat yaitu, satu jam setelah salat isya dan akan dibuka satu jam sebelum salat subuh setiap hari, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Penutupan sementara dilakukan untuk pembersihan dan sterilisasi masjid.(rina/dtc/tribunnetwork/cep)