TRIBUNNEWS.COM - Datuk Seri Anwar Ibrahim kemungkinan besar akan memimpin negara itu bila koalisi oposisi kembali berkuasa.
Sebelumnya, mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad digadang-gadang akan menjadi pimpinan oposisi.
Namun isu tersebut sedikit dibantah oleh mantan Wakil Perdana Menteri, Wan Azizah.
"Saya akan adakan rapat dan saya pikir, kemungkinan besar (jadi pemimpin oposisi) adalah Anwar," kata Wan Azizah Wan Ismail dilansir Straits Times dari Bloomberg.
Datuk Seri Wan Azizah sendiri adalah presiden aliansi Pakatan Harapan sekaligus istri Anwar.
Pakatan Harapan bulan lalu mengalami keambrukan pemerintahan.
Anwar telah menunggu Tun Dr Mahathir selama hampir dua tahun untuk memenuhi janji kampanyenya.
Yaitu memberikan jabatan Perdana Menteri kepadanya.
Namun, Mahathir malah menolak dan berkomitmen pada waktu batas transisi.
Saat itu Anwar sudah mengatakan bahwa dia berharap akan mengambil alih jabatan Perdana Menteri pada Mei.
Pertikaian dan pertengkaran dua pihak ini membuat kehancuran pada tubuh koalisi pemerintahan.
Persatuan antara dua rival akan menjadi kunci bagi kemampuan koalisi menguji Perdana Menteri Muhyiddin.
Muhyiddin dipilih Raja Malaysia sebagai Perdana Menteri, bukannya Anwar yang sudah menyebarkan kabar bahwa dirinya mengantongi banyak dukungan.
Mahathir sempat memberi sanksi terhadap pengangkatan Muhyiddin.