TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran, Hassan Rouhani angkat bicara soal memerangi ancaman wabah Covid-19.
Rouhani mengatakan, protokol Markas Besar Nasional untuk melawan virus corona harus dilaksanakan dengan tekun, Selasa (10/3/2020).
Melansir Tehran Times, pembicaraan telepon dengan Gubernur Qom, Mazandaran dan Gilan, Rouhani juga mengingatkan soal pentingnya menjalankan protokol yang ada.
"Implementasi serius, tepat dan ditentukan dari protokol kantor pusat sangat penting.
Untuk diketahui, kasus yang ditemukan di Qom dan Gilan lebih banyak dibandingkan provinsi di Iran.
Lebih lanjut, data statistik yang dirilis Departemen Kesehatan pada Selasa (10/3/2020) menunjukkan sejauh ini 751 orang di Qom dipastikan terinfeksi virus.
Pada Rabu ini (11/3/2020), total jumlah infeksi di Iran mencapai angka lebih dari 8.000 kasus.
Sementara di Gilan dan Mazandaran masing-masing memiliki jumlah 524 dan 886 kasus terkonfirmasi.
Perlu Bantuan Medis
Presiden Iran mengatakan, pihaknya perlu bantuan personel medis Angkatan Bersenjata untuk perawatan pasien positif corona.
Selain itu, Rouhani menambahkan perlu mencari kerja sama dari Angkatan Bersenjata untuk mendirikan rumah sakit lapangan.
Lebih jauh, Rouhani meminta para gubernur untuk mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan antar kota atau berpergian bila tidak ada keperluan yang mendesak.
Baca: Sejumlah Politisi Iran Meninggal Akibat Corona, Ada 43 Lonjakan Kematian dalam 24 Jam
Baca: UPDATE Virus Corona di 114 Negara, Sejumlah 117.942 Kasus Dikonfirmasi, 64.415 Telah Pulih
Baca: Ketika 2 dari 27 Pasien Positif Corona di Indonesia Akhirnya Bawa Kabar Bahagia
Transparasi
Selama pertemuan di markas pada Sabtu (6/3/2020) kemarin, Rouhani menegaskan pentingnya transparasi dan kepercayaan publik dalam kampanye melawan wabah virus corona.