TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Kepala Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Sacco Massimo Galli mengatakan, setiap lima menit sekali, rumah sakit yang terletak di Milan tersebut menerima satu pasien terjangkit virus Corona.
Menurut Massimo, hal tersebut membuat tenaga medis tampak kewalahan.
"Setiap tempat tidur di rumah sakit (kami) hampir penuh," ucap Massimo.
Sementara itu, imbuhnya, setiap dua hingga tiga jam sekali pasien yang bebas virus Covid-19 tersebut dipulangkan setelah melewati proses administrasi.
Seiring tumbuhnya pasien virus Corona di Italia, pihak administrator rumah sakit sedang mencari bangunan alternatif untuk merawat pasien.
Massimo mengatakan, negara-negara yang dekat dengan Italia harus waspada dan tanggap dalam menangani kasus virus Corona tersebut.
Melansir Mirror, lebih dari 21.000 orang positif terjangkit virus Corona di Italia.
Angka tersebut meningkat setiap harinya.
Baca: Pulang dari Batam Dibawa ke RSUD Daud Arif Tanjabbar Jambi, Ibu dan Anaknya Negatif Corona
Baca: 113 Orang Meninggal dalam Sehari, Iran Catatkan Kematian Tertinggi
Sementara itu, lebih dari 1.400 orang meninggal karena virus yang berasal dari Wuhan, China, dan menjadikan Italia sebagai negara dengan kasus virus Corona terbanyak seantero Eropa.
World Health Organization (WHO) mengatakan, sebanyak 6,8 persen kematian kasus virus Corona di Italia berasal dari manula.
Pada hari Jumat, (13/3/2020) WHO mengumumkan, benua Eropa sekarang menjadi "pusat" pandemi virus tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte pun mengambil langkah dramatis, dengan mengunci seluruh aktivitas di negara tersebut, kecuali apotek dan toko kelontong.
Dokter kewahalan
Sementara itu, diberitakan seorang dokter di rumah sakit Kota Milan, Italia merasa jenuh di tengah wabah Covid-19 yang menyerang negaranya ini.