Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Empat pengusaha rental car (penyewaan mobil) warga Indonesia yang ada dan berdomisili di Jepang sejak lama, kini mengalami kesulitan besar akibat pandemi Corona.
Bagaimana bisnis Rental Car (RC) tersebut saat ini, Tribunnews.com mewawancarai khusus mereka kemarin (15/3/2020).
"Saat ini bisnis RC di Jepang dibandingkan sebelum ada pandemi Corona benar-benar lockdown benar-benar stop jualan mas," papar Wiwit seorang pengusaha RC yang berada di Jogja.
Semua pesanan RC yang ada kepadanya telah di cancel dan di pending oleh para tamu, tekannya lagi yang mengakui puny atamu hanya orang Indonesia saja yang datang ke Jepang.
"Kita sih sukanya kalau ketemu tamu yang enakan dan baik dari Indonesia. Dukanya pas ketemu sama client yang rewel," lanjutnya.
Hal serupa, kesulitan besar dialamu pengusaha RC dengan nama diminta singkatan saja, MH.
"Dibandingkan sebelum ada corona, bisnis RC Jepang saat ini menurun drastis," tekan MH kepada Tribunnews.com.
Bagaimana perbedaannya dengan dulu sebelum ada Corona?
"Dulu omset sebelum ada corona per bulan rata-rata 200.000 - 400.000 yen kotor. Belum termasuk parkir, tol, BBM, pajak dan lainnya. Kini setelah muncul Corona, omset per bulan antara Nol sampai paling tinggi 30% saja."
Lalu Bgm antisipasi menghadapi bisnis sekarang? Apa ganti cari bisnis lain atau tetap fokus ke RC tapi cari kreativitas baru supaya orang mau menggunakan RC?
"Untuk mengantisipasi sekarang ini untuk sementara mencari kerja lain part time karena saya sudah berkeluarga dengan warga Jepang dan mempunyai anak yang notabene ada kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ditunda."
Antisipasi lain yaitu meyakinkan rekan bisnis Tour Agency di Indonesia dan teman-teman RC di Jepang untuk tidak mempercayai berita Hoax tentang corona di Jepang yang sudah tersebar luas di Indonesia, lanjutnya.
"Kemudian juga menyediakan masker dan tissue antiseptic di dalam mobil untuk para tamu dan menyarankan ke tamu supaya mengganti masker minimal 2x dan sesering mungkin mencuci tangan atau membersihkannya dengan tissue antiseptic selama berada di Jepang."