TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan langkah baru Malaysia pada Senin (16/3/2020) terkait wabah Covid-19.
Mulai Rabu (18/3/2020) hingga Selasa (31/3/2020), akan diberlakukan lockdown atau penguncian nasional kepada Malaysia.
Hal ini menyasar pada peningkatan kasus Covid-19 yang dialami negeri Jiran.
"Pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan kontrol gerakan."
"Mulai 18 Maret 2020, yaitu lusa hingga 31 Maret 2020, secara nasional," kata Muhyiddin dilansir Straits Times dari tayangan televisi nasional.
Baca: Meski Berisiko, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Tetap Berlakukan Lockdown
Baca: Jokowi Minta BIN Lacak WNI yang Ikut Tabligh Akbar di Malaysia Pasca-ada Jemaah Positif Virus Corona
Perdana menteri yang baru beberapa pekan ini menjabat tidak lupa menenangkan warganya atas keputusan yang ekstrim ini.
"Aku harap anda akan sabar dalam menghadapi tantangan ini."
"Jangan panik, jangan cemas, dan tetap tenang."
"Aku percaya bahwa langkah pemerintah saat ini, bisa memerangi penyebaran wabah ini segera," himbau Muhyidddin.
Dia mendesak semua orang agar mematuhi aturan baru ini.
Muhyiddin juga menjelaskan, bahwa Dewan Keamanan Nasional setiap hari akan memantau situasinya.
Menyoal ketersediaan alat perlindungan diri (APD), Perdana Menteri Malaysia ini mengaku negara sudah memiliki persediaan yang cukup.
Seperti lockdown lainnya, Pemerintah Malaaysia juga melarang akses publik dan pertemuan massa.
Termasuk diantaranya adalah acara keagamaan, olahraga dan kegiatan publik lainnya.