Italia utara muncul sebagai peringatan tentang apa yang terjadi di wilayah yang dianggap memiliki sistem kesehatan terbaik di dunia.
Diketahui, Milan dan Bergamo telah sangat hancur karena wabah virus corona.
Di Bergamo sendiri, per Kamis (19/3/2020) pukul 15.07 WIB,
memiliki hampir 3.800 kasus dikonfirmasi.
Sejumlah besar infeksi corona membanjiri rumah sakit di wilayah Lombardy.
Lorenzo D'Antiga, Direktur Departemen Pediatrik di Rumah Sakit Papa Giovanni XXIII, Bergamo buka suara.
Lorenzo mengatakan, ia dan rekan-rekannya beroperasi di wilayah dengan kasus infeksi tertinggi.
"Kami benar-benar di mata topan," katanya.
Baca: Cerita Asmara Abigail Lihat Kekompakan Warga Milan di Italia Hadapi Virus Corona
Baca: Terjebak Kebijakan Lockdown di Italia, Asmara Abigail Pilih Yoga dan Meditasi untuk Atasi Stres
Baca: Kematian Tertinggi karena Corona, 475 Orang Meninggal dalam Sehari di Italia
Karantina 16 Juta Orang
Pada awal Maret, jumlah kematian akibat virus corona melonjak dan jumlah kasus dikonfirmasi membengkak.
Pemerintah Italia mengambil langkah tegas untuk memperlambat laju infeksi yang sangat cepat.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengeluarkan pernyataan untuk mengunci wilayah Lombardy pada 8 Maret 2020.
Secara efektif, Italia memberlakukan lockdown pada 16 juta orang di wilayah utara.
Dua hari kemudian, Conte memperluas karantina.
Seluruh Italia pun akhirnya di-lockdown.
Baca: JNE Juga Berlakukan Pencegahan Virus Corona di Bisnis Antaran Paket
Baca: Langkah Mudah Membuat Hand Sanitizer di Rumah, Bisa Cegah Corona, Lengkap dengan Videonya
Baca: Antisipasi Corona, Social Distancing Bermanfaat bagi Keluarga, Ini Kata Psikolog
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)