TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia telah membatasi jam operasional harian untuk moda transportasi umum, yakni mulai pukul 06.00 hingga 10.00 pagi, serta pukul 17.00 hingga 22.00 malam.
Hal ini karena terjadi penurunan jumlah penumpang, pasca diberlakukannya pembatasan interaksi sosial (social distancing) dan sistem penguncian (lockdown) secara nasional di negara itu.
Dikutip dari laman Malay Mail, Senin (23/3/2020), dalam konferensi pers yang digelar Senin (23/3) siang waktu setempat, Menteri Senior Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan selama penerapan social distancing ini, transportasi umum hanya boleh digunakan bagi para pekerja yang menuju atau dari tempat kerja.
"Itu sebabnya kami memberlakukan jam operasional baru untuk transportasi umum, sebenarnya sulit untuk menjaga ketertiban sosial walaupun hanya menjaga jarak sejauh satu meter saja dalam moda transportasi ini," kata Ismail.
Kendati demikian, Ismail menjelaskan jam operasional baru yang diterapkan untuk transportasi umum ini tidak akan mempengaruhi layanan e-hailing atau transportasi yang dipesan melalui aplikasi.
Sebelumnya ia juga menyampaikan bahwa semua stasiun pengisian bahan bakar harus menyiapkan hand sanitizer di setiap pompa untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus corona.
"Kami mengakui ada banyak orang yang khawatir terkait hal ini, oleh karena itu kami akan mewajibkan semua stasiun pengisian bahan bakar untuk menyiapkan hand sanitizer bagi para pelanggan," tegas Ismail.
Menurutnya, langkah ini akan memungkinkan mereka untuk membersihkan tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah menggunakan pompa bensin.